Faisal mengungkapkan Petral menyewa fasilitas pencampuran BBM untuk menurunkan kualitas BBM yang diimpor dari RON 92 menjadi RON 88.
"Tadi rapat saya juga baru tahu, ternyata mereka (Petral) menyewa fasilitas blending (pencampuran), untuk mencampur BBM di Singapura," ujar Faisal Basri di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, 17 Desember 2014.
"Fasilitas blending yang dipunyai Petral ini berupa depot tapi dilengkapi dengan fasilitas blending, cuma ngaduk doang dan laboratorium sederhana untuk ngecek spesifikasi BBM-nya. Jadi di fasilitas itu yang mereka blending adalah nafta yang RON-nya 70 sampai dengan RON 80, dicampur dengan bensin RON 92 (Pertamax) kadang RON 95 (Pertamax Plus) untuk menghasilkan RON 88 (premium)," kata Faisal.
Ia mengungkapkan fasilitas blending yang dimiliki anak usaha PT Pertamina ini hanya 10% dari kebutuhan impor BBM RON 88 ke dalam negeri.
Faisal menambahkan, ia juga baru mengetahui bahwa Petral tidak hanya bertindak sebagai pengimpor BBM dan minyak mentah untuk dalam negeri, tetapi juga menjadi perusahaan agen perdagangan, yaitu sebagai pengimpor minyak dari satu negara dan menjual ke negara lain..
"Ternyata dia sebagai agen pedagang juga, dia mengimpor kemudian menjual lagi ke perusahaan lain, ternyata Petral jadi trading agent, kita nggak tahu selama ini. Saya sebelumnya tahunya Petral itu buying agent saja, ternyata porsinya 11% dari total kegiatan Petral," katanya.
Faisal mencontohkan Petral membeli minyak dari NOC (national oil company) Vietnam, kemudian dijual lagi ke Laos atau negara lainnya yang membutuhkan. [*]
0 Response to "Ini Rahasia Petral yang Tak Diketahui Publik"
Post a Comment