Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jember, Jawa Timur, Ayub Junaidi memandang sebelah mata video tantangan dari tokoh Negara Islam Irak-Syuriah (ISIS) yang beredar di Youtube.
Video berdurasi empat menit itu diunggah pada 25 Desember 2014. Dalam video tersebut, anggota negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia yang mengaku bernama Abu Jandal al Indonesi menantang Panglima TNI Moeldoko berserta Polri dan Banser untuk turun ke medan perang.
"Pesan ini saya tujukan kepada Moeldoko, Panglima TNI; Polri; dan Banser, kami menunggu kedatangan kalian. Kami telah mendengar bahwa kalian menginginkan untuk membantu pasukan koalisi untuk melenyapkan daulah khilafah ini," kata Jandal.
"Mereka itu yang mengatakan bahwa NKRI harga mati. Ketahuilah bagi kami bahwa syariat harga mati," kata Jandal.
"Ngapain nanggapi orang gila? Hal seperti ini tidak usah terlalu dibesarkan. Semakin ini dibesarkan, maka akan membikin ISIS semakin besar," kata Ayub.
"Ngapain kita datang ke Suriah. Ngurusi negara saja masih ruwet. Lebih baik Ansor ngaji kitab Aswaja," kata Ayub.
Menurut Ayub, lebih baik Ansor sendiri membentengi kader-kadernya dengan paham Ahlusunnah wal Jamaah yang tidak harus reaksioner.
"Bagaimana kader Ansor merapatkan barisan memberi pemahaman Aswaja dan Islam rahmatan lil alalimin yang disebarkan ke masyarakat," katanya. [inilah]
0 Response to "GP Ansor: Mendingan Ngaji Daripada Tanggapi ISIS"
Post a Comment