Pusat perdagangan tekstil dan batik terbesar di Solo, Pasar Klewer, pukul 20.00 WIB semalam, Sabtu, 27 Desember 2014, terbakar.
Kebakaran yang menurut saksi mata di TKP berawal dari adanya hubungan arus pendek listrik di kios Bank Mandiri yang sedang direnovasi. Letak kios tersebut, di Blok D (Lantai I), sebelah Barat Pasar Klewer, yang terhubung dengan Jalan Supit Urang yang sangat padat kendaraan.
Sekitar pukul 20.30, api mulai menjalar ke Blok DD (Lantai II, persis di atas Blok D). Sedikit demi sedikit, api mulai membakar atap pasar hingga akhirnya pukul 22.00, separuh atap pasar sudah runtuh terbakar.
Api yang sempat meredup karena terguyur hujan, pukul 23.00 kembali membesar dan menghanguskan 2/3 kios di sebelah Barat Pasar Klewer. Pada pukul 24.00, sekitar 2300 kios habis terbakar.
“Ya, sekarang, (pukul 24.00 WIB) semuanya sudah habis. Sekitar 2.300 kios habis terbakar,” kata Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo, Kusbani kepada sumber Piyungan Online yang berada di TKP tengah malam tadi.
Sementara, IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia) mencatat, ada 3375 pedagang yang menempati 2075 kios permanen dan 1300 kios kaki lima yang menempati Pasar Klewer.
Api yang membumbung tinggi, bahkan sempat terlihat mengalahkan tinggi menara Masjid Agung Solo. Sementara, armada pemadam kebakaran (damkar) dari Soloraya (Boyolali, Sukoharjo, Sragen) yang hadir di TKP tak mampu memadamkan api karena lokasi titik api yang sulit dijangkau.
Keberadaan ribuan pedagang yang mendatangi Pasar Klewer untuk menyelamatkan barang dagangan mempersempit ruang gerak petugas damkar. Akibatnya, cekcok pun tak terelakkan. Cekcok antara petugas dan pedagang baru usai setelah Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo datang selepas pukul 22.00.
Rudy, sapaan akrab Walikota Solo ini, sempat menjadi sasaran kemarahan pedagang Pasar Klewer yang panik saat upaya pemadaman berlangsung. Kebakaran Pasar Klewer yang begitu hebat memang membuat penyelamatan bangunan nyaris mustahil. Melihat kemarahan pedagang, Rudy, sapaan akrab Walikota Solo ini, nampak menahan diri dan terus menerus menenangkan beberapa pedagang yang nampak shock.
Para pedagang yang terlihat emosi sempat mengaitkan peristiwa kebakaran ini dengan rencana renovasi dan revitalisasi pasar yang terus ditolak oleh para pedagang. Penolakan itu sudah berlangsung bertahun-tahun, bahkan sudah sejak saat Jokowi menjabat menjadi walikota Solo.
Iwan, salah seorang pedagang pakaian menerangkan, sejak tahun 2010, sudah ada usulan untuk renovasi dan revitalisasi. Hanya saja usulan itu selalu ditolak para pedagang.
“Kami tidak mau dilakukan renovasi karena nanti kalau dipindah kami rugi. Dagangnya jadi mencar-mencar kaya di PGS (Pusat Grosir Solo). Lagipula, gak gampang nyari langganan lagi," ujar Iwan, 27 Desember 2014 semalam.
Hal lain yang ditakutkan oleh para pedagang terkait renovasi dan revitalisasi adalah tingginya biaya retribusi dan tidak tertampungnya seluruh pedagang karena adanya kuota kios.
"Kalau pasarnya dibangun, retribusi pasti dinaikkan. Belum lagi, ada pembatasan jumlah kios. Jadi belum tentu pedagang yang sekarang punya kios, nanti bakal punya kios di Klewer yang baru," ujar Hartini, salah seorang pemilik kios pakaian di Pasar Klewer, semalam.
Seperti diketahui, tahun 2013 lalu, pemkot Solo, melalui Dinas Pengelola Pasar, bersikukuh untuk melakukan renovasi besar- besaran pada Pasar Klewer yang dibangun tahun 1970 itu, meski mendapat tentangan dari para pedagang.
Hal itu tergambar dari selesainya Detail Engineering Design (DED) Pasar Klewer terkait perubahan total bangunan pasar tersebut.
“Nantinya Pasar Klewer akan menghadap ke timur dengan bangunan 4 lantai yang tingginya tak melebihi Sangga Buwana Keraton Kasunanan Solo,” papar Subagiyo, Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo, 5 Februari 2013.
Untuk membangun Pasar Klewer baru, yang lebih modern, tidak sumpek, tertib dan menyesuaikan dengan lingkup Keraton Kasunanan Solo, yang salah satu bagiannya berhimpit dengan Pasar Klewer, pemkot Solo membuka peluang bagi para investor yang tertarik untuk berinvestasi di proyek Pasar Klewer baru ini.
Konon, para investor inilah yang akhirnya mendesak pemkot Solo untuk lebih 'mendesak' pedagang agar menyepakati renovasi dan revitalisasi Pasar Klewer.
Pasar Klewer pukul 06.00 28/12/14 - Foto: Twitter |
Api yang hingga pukul 13.44 WIB masih menyala, memang sudah mengubah Pasar Klewer menjadi abu. Harapan para pedagang hanya satu. Mereka dapat segera memperoleh lokasi baru untuk menyambung kehidupan. (fs)
0 Response to "Sebelum Terbakar, Beredar Desain "Wajah Baru Pasar Klewer""
Post a Comment