George Soros - Ilust : Net |
Kunjungan Soros, yang disebut Menko Sofjan Djalil sebagai courtesy call, tak menghasilkan kerjasama apapun di atas kertas. Secara harafiah, courtesy call bermakna kunjungan resmi seorang diplomat, pejabat negara atau orang penting kepada kepala pemerintahan negara lain.
Baik Jokowi, Soros maupun Sofjan Djalil enggan menceritakan detil perbincangan mereka. Hanya saja, yang menjadi tema perbincangan mereka, menurut Menko Sofjan Djalil adalah kondisi ekonomi global di tahun-tahun mendatang dan persoalan lingkungan hidup.
Sementara, Soros mengatakan, ia mendiskusikan situasi keuangan global dan rencana pemerintahan AS dalam beberapa tahun ke depan.
"Saya bisa mengatakan bahwa kami telah melakukan pembicaraan ekstensif, mendiskusikan situasi keuangan global dan rencana pemerintah (AS) ke depan," kata George di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 30 Desember 2014.
Tentu saja, menurut Jokowi, kebijakan pemerintah AS ke depan menjadi sangat penting bagi Indonesia mengingat sebagai negara berkembang, Indonesia masih mengandalkan investasi asing.
Menanggapi pertemuan yang terkesan diam-diam, perhatian publik diarahkan ke terbakarnya Pasar Klewer dan musibah hilangnya Air Asia, banyak pengguna media sosial yang bertanya-tanya. Apa sesungguhnya yang diinginkan George Soros, pihak yang dituding paling bertanggungjawab dalam krisis keuangan besar-besaran di penghujung milenium II itu?
Inilah kicauan-kicauan publik yang rindu transparansi dari pemimpinnya.
Akun @ninikhari, menuliskan, "Timing tepat disaat mata dunia tertuju #QZ8501".
"Indonesia siap dilelang ke asing?", tanya @marsudi_LaOde
"Indonesia siap dilelang ke asing?", tanya @marsudi_LaOde
Sementara itu, akun @mbadarrudin mempertanyakan itikad Soros mendatangi Indonesia, "biang krismon ‘97 ini datang lagi untuk bikin krisis yang lain?"
Kritik keras datang dari akun @nyomanheru yang menyayangkan Jokowi menemui tamu negara di saat Indonesia sedang berduka.
"di saat duka pemimpin Indonesia temui Yahudi" - @nyomanheru
"di saat duka pemimpin Indonesia temui Yahudi" - @nyomanheru
"selamat datang pemerintah yahudi, selamat tinggal palestina, selamat tinggal nasionalis", kritik @Vie_Kumalasari seolah ingin mengingatkan janji Jokowi untuk memerdekakan Palestina.
Akun @yatnoslax menerjemahkan keengganan Jokowi dan Soros mengutarakan hasil pertemuan sebagai, "Salah falsafah diam adalah emas". Ia pun kemudian menambahkan, Soros diibaratkan seorang tuan, "Joko : nggih..nggih..monggo ndoro Soros.."
Ada pula akun @andicamaro yang menanyakan maksud kedatangan Soros, "Ada apa ini Jokowi ketemu Soros?". Pertanyaan @andicamaro tersebut kemudian disahut @dians1: Kasih bonus IHSG jadi 30 ribu".
Di balik banyaknya teori konspirasi mengenai George Soros, kehadirannya menemui Jokowi memang memicu kontroversi. Sebuah situs intelligent tagging system, menuliskan, ada 1550 kicauan tentang pertemuan Jokowi dan Soros. Ada baiknya, hasil pertemuan tersebut dibagikan dengan transparan ke publik.(fs)
0 Response to "Jokowi Temui George Soros di Istana, Publik Bertanya-tanya"
Post a Comment