Jakarta night festival di penghujung tahun 2013 - Foto : Net |
Padahal, sejumlah bencana sedang melanda berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Jakarta sendiri, yang pemukiman warganya ada yang dilanda banjir.
Walau Arie Budhiman mengaku acara itu nantinya akan lebih mengutamakan pameran produk-produk dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), tetap saja akan ada beberapa panggung hiburan untuk acara hura-hura, yang panggung utamanya berada di di Bundaran Hotel Indonesia dan Silang Barat Monas.
Kegiatan ini juga akan akan dibarengi dengan kegiatan car free night, yang berarti seluruh kendaraan bermotor, termasuk bus gratis, tidak diizinkan melintas di area acara.
“Kami mengimbau kepada para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi agar memarkirkan kendaraannya di lokasi-lokasi yang sudah disediakan, misalnya di Lapangan IRTI Monas dan sebagainya,” kata Arie.
Menanggapi kengototan Arie Budhiman itu, Chairuman dari Jakarta Care mengatakan, sebaiknya acara itu benar-benar berupa pameran produk UKM saja.
“Kalau masih mau diadakan acara di panggung juga, sebaiknya hindari acara hura-hura yang bisa memancing histeria dan euforia massa. Bukan saja itu tak pantas di tengah keprihatinan bangsa ini atas banyaknya musibah, itu juga menandakan isi kepala birokrat di dinas pariwisata dan kebudayaan tak lebih besar dari kacang polong kalau masih ngotot bikin acara hura-hura di panggung,” ujarnya.
Chairuman menambahkan, kalau masih ngotot ingin membuat acara di panggung, sebaiknya menggelar pertunjukan musik yang membawakan lagu-lagu perjuangan.
“Kalau memang masih mau bikin acara di panggung, gelar saja pertunjukan musik yang membawakan lagu-lagu perjuangan sepanjang acara itu berlangsung. Dengan demikian diharapkan tumbuh ikatan kebersamaan sebagai satu bangsa dan lagu-lagu perjuangan itu juga dapat meredam potensi agresivitas massa,” tutup Chairuman di Jakarta, Selasa, 30 Desember 2014.
0 Response to "Pengamat: Otak Birokrat Tak Lebih Besar Dari Kacang Polong!"
Post a Comment