Seperti diketahui, dari hasil survei Cyrus Network, dukungan publik untuk Megawati menjadi ketua umum kembali lebih rendah dari Jokowi, namun ternyata, beberapa kalangan menganggap Puan Maharani, lebih tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, dari pada Joko Widodo. Alasannya, Puan adalah trah Soekarno.
Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari menilai, lebih masuk akal Puan menggantikan Megawati, yang juga ibu kandungnya itu.
"Karena bagaimana pun anggota tetap dalam PDIP setengahnya adalah Soekarnois. Jadi mereka mendesak mengapa harus ada darah Soekarno dalam PDIP," ujar Eva di Jakarta, Senin, 15 Desember 2014.
Menurutnya, mengapa harus ada darah Soekarno karen pertimbangannya adalah ideologi. Kata Eva, selama dipimpin Megawati, PDIP yang paling menonjol adalah ideologinya bila dibandingkan partai lain.
"Jadi yang harus menjaga garis merah PDI P itu tetap trah Soekarno. Makanya mengapa kita mendorong mbak Puan," katanya.
Hasil survei Cyrus Network memang menunjukkan, dukungan publik untuk Megawati menjadi ketua umum kembali hanya sebesar 16 persen sedangkan Puan Maharani mendapatkan dukungan 18 persen.
Survei Cyrus Network ini dilakukan pada 1-7 Desember 2014. Dilakukan dengan jumlah responden 1.220 orang dari 33 provinsi dengan proporsi responden antara laki-laki dan perempuan seimbang, dan margin of error sebesar lebih kurang 3,1 persen. [*]
0 Response to "Survey : Publik Ingin Jokowi Gantikan Megawati Sebagai Ketum PDI P"
Post a Comment