"Matikan Lampu" Respon Dunia Atas Penderitaan Gaza

Solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina yang masih hidup di bawah blokade terus meluas. Salah satu bentuknya adalah dengan mematikan lampu selama 60 menit, dimulai besok 19 Desember 2014.

Aksi ini akan mulai diluncurkan di Eropa kemudian meluas ke setiap benua di dunia. Mereka akan serentak mematikan lampu mereka pada jam 19.00 sore hingga jam 20.00 atau jam 7 malam hingga jam 8 pada jum’at malam waktu setempat, dengan slogan “Kami takkan tinggalkan Gaza sendirian dalam kegelapan, kami akan padamkan semua cahaya di setiap tempat”.

Sejumlah komunitas lokal telah terbentuk di semua kota dan distrik di dunia. Mereka memutuskan untuk berinteraksi dengan Gaza dengan berbagai cara inovatif. Tanggapan tweter yang terdiri dari puluhan bahasa, termasuk bahasa-bahasa di Eropa dan Asia. Mereka mengungkapkan setuju dan akan ikut dalam aksi solidaritas ini, ditengah blokade yang semakin ketat ke Gaza sejaka beberapa tahun terakhir, paling parah pasca agresi Zionis pada musim panas kemarin.

Kampanye secara ide dasar adalah memadamkan cahaya di rumah-rumah atau duduk-duduk ditengah kegelapan atau di jalan-jalan selama satu jam dalam rangka simulasi realitas blokade Gaza.

Sementara itu, sejumlah komunitas lokal dunia mengumumkan akan mengorganisir sejumlah pertemuan internasional di ruangan-ruangan terttutup dengan mengandalkan lampu lilin. Sebagian mereka merencanakan akan menampilkan film dokumenter atau teatrikal di ruangan-ruangan umum yang menggambarkan kondisi Gaza, kemudian ditutup dengan pembacaan doa dan shalat bersinarkan lampu lilin disertai pidato singkat terkait solidaritas.

Sejumlah orang akan berkumpul di tempat-tempat umum dengan membawa lilin dan spanduk yang menggambarkan kehidupan nyata di Gaza. Sebagian mereka juga bertekad menggelar sejumlah pertemuan dengan menggunakan penerangan lilin, baik di lembaga, ruangan seminar maupun pertemuan umu untuk membahas langkah-langkah mengantisifasi kondisi Gaza. (asy/Infopalestina.com)

Tweet