Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri acara HUT LKBN Antara ke-77 di Wisma Antara.
"Media boleh tajam, tapi tetap mendidik, bukan tajam yang melukai, bukan tajam yang menusuk, media boleh menggigit tapi jangan melukai," ujarnya, Kamis 18 Desember 2014.
Menurutnya, saat ini pers semakin terbuka dalam hal pemberitaan. Namun di sisi lain juga harus disadarkan harus ada penyelesaian masalah terhadap apa yang diberitakan.
"Menggigit tapi yang mendidik, bukan yang melukai, bukan mendidik yang membuat berdarah," tukasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, saat ini industri media melihat kebutuhan pasar. Jika pasar senang dengan hal-hal yang sensasional, maka yang disampaikan hal-hal yang sensasional.
Padahal media juga harus menumbuhkan optimisme pada masyarakat dari berita yang dihasilkan.
"Kalau hal-hal seperti itu kita teruskan, yang terbangun adalah sebuah opini negara persepsi negara yang kalau dilihat menjadi sesuatu yang negatif. Sesuatu yang menjadikan kita pesimis, padahal yang kita ingin bangun ke depan adalah harapan yang penuh optimisme," tambahnya. (ant/*)
0 Response to "Jokowi : Pers Jangan Membuat Kritik Pesimis"
Post a Comment