AHOK & KORUPTOR "KAFIR" BURONAN BLBI
AHOK memang bermulut besar, tapi prestasi kosong. INDIKATOR paling umum dari pemerintahan yang berjalan baik salah satunya adalah PENYERAPAN ANGGARAN. Dan hingga awal Desember 2014, dari Rp 76,09 triliun APBD DKI 2014, Pemprov DKI baru menyerap 36,07 persen. SANGAT RENDAH. Artinya secara umum, pemerintahan "Tidak Bekerja" alias "Malas".
Untuk menutupi prestasi dan kinerja yang jeblok, Ahok pun ngeles "Yang penting tidak korupsi".
"Ada pejabat yang bilang kerjaan gak beres gapapa.. yg penting gak korupsi. Sudah sekian tahun berkuasa dengan anggaran puluhan triliun hanya memproduksi wacana. Akhirnya mendekati wacana yang paling populer...lawan korupsi!..padahal gak bisa kerja," kritik Fahri Hamzah beberapa waktu lalu.
Bukannya sadar, Ahok malah tambah berkoar: "Saya Bangga Jadi Kafir Yang Penting Tidak Korupsi". Demikian berita di media.
Kalau Pak Ahok mengatakan bahwa: "Saya bangga menjadi kafir daripada korupsi", Pertanyaan kita: "lalu para koruptor Kafir yang masih jadi buronan seperti Edy Tansil, Samadikun Hartono, Adelin Lis, Djoko S. Tjandra, gimana?"
Edy Tansil terpidana kasus korupsi Golden Key Group, Samadikun Hartono terpidana kasus korupsi BLBI Bank Modern, Adelin Lis terpidana kasus korupsi dana reboisasi dan illegal logging Mandailing Natal, Djoko S. Tjandra terpidana kasus korupsi cesie Bank Bali.
Menurut data ICW, mereka sampai sekarang masih buron ke luar negeri.
0 Response to "AHOK & KORUPTOR "KAFIR" BURONAN BLBI "
Post a Comment