Ilustrasi - Foto: Net |
Rupiah kembali menguat pasca dikeluarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 21 Agustus 2014, Rupiah berhasil menguat ke Rp11.692 per USD. Sampai pada akhirnya beberapa lalu, pertengahan Desember Rupiah mencetak angka terburuknya yang mencapai Rp12.900 per USD.
Pengamat pasar uang Farial Anwar mengatakan bahwa nilai tersebut merupakan yang paling rendah sepanjang tahun 2014. "Level Rp12.900 ini sepanjang tahun 2014 yang paling tertinggi ya," ungkapnya kepada Okezone, Kamis 25 Desember 2014.
Dia mengatakan bahwa gejolak tersebut dikarenakan Indonesia memiliki pasar valas yang tipis. Jumlah suplai dolar yang disediakan tidak bisa memenuhi permintaan pasar.
"Tapi memang keadaannya sulit, pasarnya sangat tipis kita kekurangan likuiditas dolar karena besarnya permintaan orang berbanding terbalik dengan ketersediaan dolar, banyak orang yang butuh dolar untuk impor barang bayar utang luar negeri," jelasnya.
Meskipun begitu, pihaknya menilai bahwa usaha Bank Indonesia (BI) bisa dibilang cukup keras untuk menstabilkan nilai tukar sepanjang tahun 2014. Menurutnya, kita patut memberikan apresiasi kepada BI yang sudah sekuat tenaga menahan gejolak Rupiah.
"BI kerja keras menahan gejolak Rupiah kerja kerasnya cukup besar tapi ya suplai dan demandnya tidak seimbang tapi kita harus apresiasi kerja keras BI untuk menstabilkan nilai tukar," tandasnya. [oz]
0 Response to "Rupiah Tembus Rp12.900, Terburuk Sepanjang 2014"
Post a Comment