Petani Sukoharjo Keluhkan Pupuk Mahal Pada Aleg PKS



Sukoharjo - Kelangkaan dan mahalnya harga pupuk bersubsidi pemerintah masih menjadi permasalahan bagi petani di Sukoharjo. Melemahnnya nilai tukar rupiah terhadap dollar juga diperkarakan menjadikan harga pupuk ini menjadi semakin mahal.

Hal ini diungkapkan Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dari daerah pemilihan Jawa Tengah V, Abdul Kharis Almasyhari saat melaksanakan serap aspirasi di hadapan masyarakat Polokarto Kabupaten Sukoharjo pada Jum'at kemarin (19/12/2014). Kharis mengatakan bahwa dirinya mendapat banyak keluhan dari masyarakat di Polokarto terkait permasalahan pupuk tersebut.

"Saat reses kemarin, warga Polokarto yang mayoritas bekerja sebagai petani mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Selain langka, harga pupuk juga dirasakan semakin mahal dan sulit dijangkau petani untuk menuburkan lahan pertaniaannya,"ujarnya.

Salah satu petani yang mengungkapkan ini adalah  Paryanto. Warga Trangkilan ini mengadu kepada Abdul Kharis tentang kelangkaan pupuk ini. Bahkan, menurut dia beberapa bulan lalu para petani Sukoharjo sampai mencari pupuk di daerah lain.

"Kami sering mengalami kelangkaan pupuk. Permasalahan ini sepertinya belum pernah tertangani maksimal. Saya melihat pemerintah terkesan lamban untuk mengatasi masalah ini. Beberapa bulan lalu, kami para petani di polokarto bahkan sempat mencari pupuk sampai ke luar Sukoharjo. Karena disini tidak ada. Selain itu, harga pupuk juga semakin mahal, mungkin ini dikarenakan harga dollar naik,"ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI ini mengatakan pemerintah harusnya perlu mengadakan koordinasi dengan DPR RI untuk mengatasi hal ini.

"Hal ini merupakan permasalahan serius yang tidak bisa dibiarkan terus menerus. Menteri-menteri terkait hal ini harusnya mengadakan koordinasi dengan DPR RI untuk mengatasi hal ini. Tapi kita lihat kemarin, menteri malah dilarang oleh Presiden untuk koordinasi dengan DPR. Semoga kedepan ada komunikasi dan koordinasi yang lebih efektif antara pemerintah dengan legislatif, sehingga permasalahan-permasalah ini segera tertangani,"ujar Kharis.

Lebih lanjut, Kharis mengatakan dalam menanggapi harga-harga yang semakin mahal perlunya penyelamatan Rupiah oleh pemerintah.

"Yang mahal tidak hanya pupuk saja. Sekarang semua harga merangkak naik. BBM, LPG, Listrik, bahkan nasi kucing saja naik. Untuk itu, pemerintah melalui kabinetnya khususnya menteri-menteri bidang ekonomi segera membuat langkah-langkah cepat untuk penyelamatan rupuah. Pemerintah tidak bisa menyalahkan siapa-siapa dan membanding-bandingkan dengan negara lain. Sekarang kenyataan yang kita lihat rupiah melemah, dan ini tugas pemerintah untuk menguatkannya kembali,tambah Kharis.

0 Response to "Petani Sukoharjo Keluhkan Pupuk Mahal Pada Aleg PKS"

Post a Comment