“Kami meminta dengan tegas agar DPR segera panggil Menteri Rini,” kata Sekretaris Jenderal Fraksi Andi Awal Mangantarang dalam keterangannya, Jumat, 19 Desember 2014.
“Saya rasa alasan efisiensi dengan menjual adalah pemikiran konyol. Bukankah masih banyak solusi lain yang bisa digunakan kalau alasan di atas sebagai alibinya? Bukankah masih banyak anak perusahaan BUMN yang mengontrak, kenapa tidak gedung itu saja dijadikan gedung satu atap agar lebih efisien dan efektif guna menunjang kinerja BUMN atau disewakan biar ada income? Bukan dengan jual-menjual,” ujar Andi lagi.
Andi mengungkapkan, sudah cukuplah Indosat yang dijual pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri, jangan ada lagi aset negara yang perjualbelikan.
Ditambah lagi, ada usulan agar WNA diizinkan menduduki jabatan direktur di BUMN dengan alasan profesionalisme. Menurut Fraksi, sangat tidak etis seorang menteri mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang seperti itu.
“Dia sudah merendahkan harga dan martabat bangsa,” kata Andi.
Anak bangsa yang cinta Indonesia, katanya, semakin menyadari Menteri Rini bermental inlader alias kapitalis asing.
Masalah posisi strategis di beberapa BUMN yang dibuka peluangnya bagi orang asing untuk menempati posisi itu, sambung Andi, juga sama saja menghina rakyat Indonesia, menganggap orang Indonesia sudah tidak ada lagi lagi yang mampu.
“Jujur, kami mempertanyakan nasionalisme Rini, apalagi melihat latar belakangnya yang lama di luar negeri,” kata Andi.
Ada baiknya, katanya, Jokowi memecat Menteri Rini.
Pertanyaannya kini, beranikah Jokowi memecat Rini, mengingat Rini orang dekat Megawati? [*]
0 Response to "Fraksi : Beranikah Jokowi Pecat Rini Soemarno?"
Post a Comment