Tak Pakai Atribut Natal, Omzet Tiptop Tidak Menurun
Manager Operasional Pusat Supermarket Tiptop, Wahid menjelaskan Tiptop sebagai supermarket yang memiliki visi berwirausaha dengan kaidah-kaidah Islam. Oleh karena itu, sejak awal berdiri, semua cabang Tiptop tidak memakai atribut natal. “Baik toko, produk, maupun karyawannya,” terangnya kepada Islampos, Jum’at (26/12/2014) di gedung Tiptop Rawamangun lantai 3, Jakarta.
Dia menambahkan, bila ada stock produk-produk seperti cokelat dan minyak goreng yang tertera ucapan selamat natal atau dihiasi atribut natal, maka pihaknya tidak menerima dan meminta ganti produk tersebut dengan produk yang tidak ada embel-embel natalnya.
Meskipun Tiptop sebagai supermarket Islami, namun dia mengakui ada karyawannya yang non muslim. Ditanya apakah karyawan yang non muslim memakai atribut natal? Dia menjawab, “Tidak, karyawan non muslim sudah memahami dan mematuhi aturan kami.”
Ketika idul fitri pun, lanjutnya, karyawan non muslim tidak memakai atribut idul fitri. “Kami tidak memaksa mereka memakai atribut Idul Fitri. Mereka hanya kami perintahkan memakai pakaian yang sopan dan tidak ketat. Karena kami menghargai agama lain,” ujar pria berkacamata ini.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan tidak ada penurunan atau perbedaan omzet ketika karyawannya tidak memakai atribut natal. “Tidak berpengaruh. Karena kami menjual kebutuhan sehari-hari” pungkasnya.
“Yang berbelanja di kami tidak hanya muslim, tapi juga non muslim. Kalau tidak ada atribut natal, yang non muslim sudah mengerti tiptop, supermarket yang Islami,” tambahnya. [ar/islampos]
0 Response to "Tak Pakai Atribut Natal, Omzet Tiptop Tidak Menurun"
Post a Comment