Fahri, KPK, ICW: Pengangkatan Jaksa Agung Prasetyo Tidak Tepat



Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memilih dan melantik Jaksa Agung yang berasal dari parpol. Politisi Nasdem HM Prasetyo resmi dilantik sebagai Jaksa Agung. Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta (Kamis, 20/11).

Publik pun mengecam keputusan Jokowi ini. Terlebih sebelumnya Jokowi sudah berjanji tidak akan mengangkat Jaksa Agung dari parpol.

Maka tepat apa yang dikatakan Fahri Hamzah kepemimpinan Jokowi penuh kontroversi.

"Tiada hari tanpa kontroversi...," komentar singkat Fahri melalui akun twiternya @Fahrihamzah, setelah pengumuman Jaksa Agung baru.

Bukan itu saja aktivis anti korupsi dan KPK menyayangkan keputusan Jokowi ini. Menurut Donal Fariz, aktivis ICW (Indonesia Corruption Watch ), pengangkatan Prasetyo adalah kesalahan fatal.

"Ini kesalahan fatal kesekian kalinya. Menkumham orang PDIP, sekarang #JaksaAgung orang partai kembali. #ShameOnYouJokowi," kata Donal melalui akun Twitter pribadinya, @donalfariz.

Sedang Ketua KPK Abraham Samad menilai keputusan Jokowi itu sangat tidak tepat.

"Sangat tidak tepat," ucap Samad melalui pesan singkatnya, Kamis (20/11/2014), dikutip dari detikcom.

‎Samad menganggap bahwa latar belakang Prasetyo sebagai politisi bisa berimbas dengan adanya kepentingan politik. Meskipun, Prasetyo pernah menduduki jabatan sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) di Kejagung pada tahun 2006. Dia kemudian berubah haluan menjadi politisi.

"Karena orang yang berlatarbelakang politisi biasanya mempunyai konflik kepentingan, padahal Kejaksaan Agung adalah institusi penegakan hukum yang memerlukan sosok yang independen dan berintegritas," ucap Samad.

http://presentasi.videomotivasi.com/

0 Response to "Fahri, KPK, ICW: Pengangkatan Jaksa Agung Prasetyo Tidak Tepat"

Post a Comment