Minta Calon Karyawati Lepas Jilbab, PT Indospring Ogah Minta Maaf

PT Indospring, Gresik - Foto : Kompas

Kasus larangan mengenakan jilbab bagi karyawati PT Indospring Tbk terus berlanjut. Ormas PC GP Ansor dan MUI Gresik kurang puas dan meminta instansi terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi.
Kasus ini bermula dari permintaan pewawancara kerja kepada para pelamar untuk melepaskan jilbabnya. Para pelamar itu kemudian melaporkan kepada pihak keluarga. Persoalan ini kemudian meluas dan menjadi persoalan yang melibatkan banyak pihak.
Sebelumnya, Wakil Bupati Gresik M.Qosim memfasilitasi pertemuan para pihak tersebut, meminta agar persoalan ini tidak meluas.
Permintaan sidak akan difasilitasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik. Rencananya, Sidak akan dilakukan dalam waktu dekat bersama anggota DPRD Komisi D, Wabup Gresik, dan dua lembaga yakni PC GP Ansor dan MUI Gresik.

"PT Indospring Tbk nantinya disidak bersama-sama agar kami tahu sendiri lokasi tempat bekerja yang melarang pemakaian jilbab," tandas Kepala Dinas Tenaga Kerja Gresik Mulyanto Rabu, 26 November 2014.

Menanggapi permintaan sidak itu, Manager Umum PT Indospring Tbk Deddy Kurniawan menuturkan, pada prinsipnya manajemen perusahaan tidak mempersoalkan hal itu. Pasalnya, saat pertemuan yang dengan wabup dianggap persoalannya selesai.

"Kami sudah melakukan klarifikasi yang difasilitasi wabup. Soal adanya larangan berjilbab manajemen tidak memberlakukan secara tertulis," ujarnya.

Seperti diketahui, dalam pertemuan manajemen PT Indospring Tbk dengan ormas PC GP Ansor dan MUI Gresik yang difasilitasi Wabup Gresik M.Qosim belum membuahkan hasil. Pasalnya, desakan meminta maaf oleh elemen masyarakat Islam ditolak oleh PT Indospring Tbk. Sebab, mereka beralasan tidak melarang karyawatinya memakai jilbab.

Bahkan, perusahaan pegas otomotif kelas dunia dengan kode emiten INDS itu mempersilakan instansi terkait melakukan sidak di pabrik yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono Gresik.

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Gresik, M Faizin mengatakan pihaknya tetap meminta Komisi D DPRD Gresik mempertemukan semua pihak termasuk Disnaker, PT Indospring, dan elemen masyarakat.

"Lusa akan kami ulas kembali. Bahkan, saat ini kami berusaha mendatangkan pelamar yang diminta melepas jilbabnya. Sehingga pertemuannya seimbang," tutupnya. [*]

0 Response to "Minta Calon Karyawati Lepas Jilbab, PT Indospring Ogah Minta Maaf"

Post a Comment