Sulitnya nelayan memperoleh solar,hingga perlu berutang, seperti yang diberitakan pagi tadi (Baca Imbas Tingginya Harga Solar, Nelayan Terpaksa Ngutang) ditanggapi oleh Hutomo Mandala Putra, putra bungsu almarhum mantan Presiden Soeharto.
Tommy, nama panggilan Hutomo MP, menuliskan komentar di akun twitternya @tommysoeharto62.
“Nelayan kesulitan mendapatkan solar subsidi,kalau tdk salah waktu lalu dari mbak susi ada kartu nelayan,silakan celupkan kartu ke air laut,” demikian tulisnya.
Komentar Tommy ini berangkat dari keprihatinannya akan nasib nelayan. Dan semestinya kicauan Tommy menjadi tamparan keras untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang ketika berada di Gedung KPK, 18 November 2014, atau tepat pada hari BBM dinaikkan, mengatakan nelayan kecil tidak terpengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Kenyataannya tidak demikian, nelayan kecil tersebut justru kebingungan karena hasil tangkapan tak mencukupi untuk membeli solar yang harganya meroket.
Lebih lanjut, komentar Tommy semestinya dapat ditindaklanjuti baik oleh Susi maupun Jokowi. Terutama bila Jokowi sungguh ingin membangun kekuatan maritim. Sebagai bagian dari kekuatan maritim, nelayan adalah kelompok yang harus mendapatkan subsidi secara khusus. Tak hanya berupa subsidi kesehatan dan pendidikan, namun juga perlu mendapat subsidi BBM secara khusus. Semestinya, ada kartu yang mempermudah pembelian solar nelayan. Tak hanya lebih mudah, namun juga harus lebih murah.(fs)
0 Response to "[Nelayan Sulit Dapatkan Solar] Tommy Soeharto : Celupkan Kartu Mbak Susi ke Air Laut"
Post a Comment