Ilustrasi-Foto: Republika |
Namun kini, setelah dilantik menjadi Presiden, Jokowi mulai “diserang” oleh media-media yang selama ini mendukungnya. Media apa saja, dan siapkah Jokowi menghadapinya?
Tempo
Tempo selama ini dikenal sebagai pro-Jokowi. Namun, beberapa hari belakangan, Tempo mulai mengkritisi Jokowi. Mulai dari pembatalan pengumuman kabinet hingga istana kepresidenan yang berubah menjadi tidak ramah.
Sabtu 25 Oktober 2014, Tempo menurunkan berita dengan judul “Pengumuman Kabinet Jokowi: Batal, Batal, Batal”. Seperti pada paragraf akhir berita, agaknya Tempo kesal dengan pembatalan pengumuman kabinet yang telah terjadi dua kali. Pertama, Jokowi membatalkan pengumuman kabinetnya pada Rabu, 22 Oktober 2014. Acara yang seyogyanya berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, itu batal tanpa alasan jelas. Kedua, Jokowi kembali membatalkan pengumuman yang sedianya dilakukan Jum’at, 24 Oktober 2014, malam. Pembatalan pengumuman kabinet Jokowi ini juga dinilai aneh.
Selain berita pembatalan pengumuman kabinet Jokowi, Tempo juga mengkritisi “Presiden Jokowi dan Istananya yang Tak Ramah” serta Diam-diam Jokowi Temui Petinggi PKS.
Kompas
Kompas juga ditengarai kerap membela Jokowi. Namun, senada dengan Tempo, beberapa hari terakhir ini Kompas mulai “menyerang” Jokowi. Misalnya terkait rencana Jokowi-JK menaikkan harga BBM Rp 3.000 per liter mulai 1 November 2014. Kompas menyebut kenaikan ini sebagai "Kado" pahit dari pemerintahan Jokowi-JK.
JPNN
JPNN bahkan terkesan lebih konfrontatif dalam memberikan judul. Jika selama ini media Dahlan Iskan ini kerap membela Jokowi, pada Sabtu 25 Oktober 2014 mereka menurunkan berita berjudul “Dihiasi Muka Lama, Kabinet Jokowi tak Bisa Diharap”
Berita itu mengkritisi beredarnya informasi bahwa Sofyan Djalil ditunjuk sebagai Menko Perekonomian pada kabinet Jokowi. Padahal sosok Sofyan yang dikenal dekat dengan JK adalah muka lama yang pernah menjabat sebagai Menkominfo dan Menneg BUMN di era SBY.
Siapkah Jokowi?
Agaknya, gelombang baru kekritisan media ini akan menjadi pukulan berat bagi Jokowi. Pasalnya, pada Rabu 22 Oktober 2014 malam Jokowi memarahi wartawan gara-gara berkumpul di Tanjung Priok untuk melantik pengumuman kabinet. Jokowi berdalih ia tidak mengundang wartawan, mengapa kemudian mereka datang dan keluar berita pengumuman kabinet dibatalkan. (sys/fs)
0 Response to "[Catatan] Media, Dulu Mendukung, Sekarang Mencela Jokowi"
Post a Comment