Jangan Sembarangan Mencontoh



Oleh Jamil Azzaini*

Keberhasilan seseorang itu bisa menginspirasi dan memotivasi serta menjadi tauladan bagi orang lain. Maka saat Anda sudah menjadi “tokoh” di lingkungan kecil sekalipun maka waspadalah, karena pikiran, ucapan dan tindakan Anda bisa menjadi contoh dan rujukan banyak orang.

Saya selalu berupaya, kemanapun saya pergi dan beraktivitas, saya selalu berbusana batik termasuk saat memberikan training dan pertemuan-pertemuan bisnis dengan berbagai kalangan. Ternyata, langkah sederhana saya ditiru oleh orang-orang di sekitar saya. Mereka mengenakan batik dengan produk dan motif yang seirama dengan saya. Padahal saya belumlah menjadi tokoh nasional.

Saat Susi Susanti meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992, maka demam bulu tangkis menyebar ke berbagai pelosok negeri. Saya juga menjadi semangat lagi bermain bulu tangkis, olah raga yang sudah lama sudah saya tinggalkan. Bahkan beberapa bayi yang lahir tahun itu banyak bernama Susi.

Beberapa saat setelah dilantik menjadi menteri di era Presiden Jokowi, seorang menteri perempuan bernama Susi Pudjiastuti langsung membuat beberapa gebrakan. Sehingga ketika itu, teman-teman saya di pemerintahan berseloroh, “Menteri di era Jokowi itu hanya dua, Susi dan bukan Susi.”

Dikisahkan, terinspirasi dengan sepak terjang dan prestasi tokoh yang bernama Susi maka seorang anak memohon kepada ayahnya, “Papa, Susi ingin seperti Susi-Susi yang lain, punya sesuatu yang khas. Boleh gak, kemanapun Susi pergi, Susi selalu pakai kebaya bermotifkan batik dan selalu memakai sanggul.” Sang ayah tetap keberatan dengan permohonan anaknya yang sudah berulang kali diajukan itu.

Karena permohonannya ditolak, sang anak menangis tersedu sembari berkata, “Papa jahat, anaknya ingin punya sesuatu yang khas dan spesial tetapi selalu ditolak. Susi kan ingin punya sesuatu yang spesial papa.”

Dengan penuh kasih sayang, sang ayah menjawab, “Papa sangat setuju kau punya sesuatu, tetapi anakku Susilo, ciri khasmu harus sesuai dengan kodratmu sebagai lelaki sejati.”

Salam SuksesMulia!

*Sumber: http://jamilazzaini.com/jangan-sembarangan-mencontoh/


0 Response to "Jangan Sembarangan Mencontoh"

Post a Comment