Beda Menteri Susi dan Menteri Jonan "Soal Rokok"


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (foto: suara.com)

Para perokok ramai-ramai belain menteri Susi yg kebetulan kedapatan merokok di depan publik. Harusnya mereka belajar pd menteri Jonan (eks Direktur KAI).

Menurut salah satu Direksi PT KAI yg pernah ketemu saya, Jonan itu seorang perokok berat. Tp dia bisa menunjukkan keteladanan soal rokok.

Di bawah kepemimpinan Jonan, PT KAI berhasil menegakkan aturan yang ketat tentang rokok. Dan ini baru terjadi dlm sejarah PT KAI.

Sebelum era Jonan, PT KAI tak pernah berhasil menegakkan aturan larangan merokok scr konsisten, karena minim keteladanan dr pimpinannya.

Kini, bila Anda berani nekad merokok di dalam rangkaian KA, siap-siap saja diturunkan paksa di stasiun terdekat tanpa ampun!

Salah satu sebab keberhasilan itu karena adanya keteladanan dari pimpinannya. Dan sbg Dirut PT KAI, Jonan menunjukkan keteladanan itu.

Jonan yg sebenarnya seorang perokok berat, tak pernah menunjukkan hobby nya itu di sembarang tempat, apalagi yg jelas-jelas ada larangan merokok

Konon, Jonan itu sering naik kereta jarak jauh. Dan dia baru merokok ketika kereta yg ditumpanginya berhenti sebentar di stasiun Cirebon.

Ketika berhenti di Stasiun Cirebon itulah Jonan baru melampiaskan kebiasaannya merokok di tempat yg memang sdh disediakan (smoking area).

Waktu kereta berhenti di stasiun Cirebon itu tidak lama, dan Sang Dirut #Jonan tdk meminta "perpanjangan waktu" utk bs merokok lbh lama.

Cerita ttg Jonan yg konsisten dg aturan larangan merokok ini menyebar ke semua pegawai PT KAI dan itu membuat mereka mengikutinya.

Dan sbg pelanggan setia PT KAI yg mmg "anti rokok", sy merasakan betul perubahan itu, kini tak lagi dibuat jengkel dg ulah para perokok itu.

Semoga bu Susi bisa mencontoh pak Jonan soal rokok, karena mereka sama-sama perokok berat, dan kini mereka sama-sama menjadi menteri Jokowi.

Sebagai konsumen PT KAI, saya hanya menyampaikan apa yg saya rasakan skrng yaitu peningkatan kenyamanan karena bebas dr gangguan asap rokok.

Ketika seseorang sudah menyatakan "sanggup" menduduki sebuah jabatan publik, ketika itu pula dia sdh hrs siap dikorek-korek kehidupan pribadinya.

Kalau kehidupan pribadinya tidak mau diganggu/dikomentari orang banyak, jangan mau jadi pejabat publik. Tetaplah bekerja di sektor privat.

*Twit by @SangPemburu99

(ngetwit sambil menikmati perjalanan dgn kereta dari kampung halaman menuju ibukota)
http://www.lesprivatkasiva.com/

0 Response to "Beda Menteri Susi dan Menteri Jonan "Soal Rokok""

Post a Comment