Menteri ESDM: Surya Paloh di Balik Impor Minyak Angola
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang mengupayakan pengiriman minyak dari perusahaan minyak nasional Angola, Sonangol EP.
Menurut Sudirman, dengan menggandeng Sonangol EP, pemerintah berharap bisa memasok minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.
"Saya realistis dalam waktu dekat, lifting (produksi) minyak akan meningkat. Lalu, persediaannya dari mana? Kami tidak ingin ada ketergantungan dari sumber-sumber tertentu," tuturnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 7 November 2014, dilansir VIVAnews.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan penandatanganan kerja sama pembelian minyak dengan Wakil Presiden Angola Manuel Domingos Fincente di Istana Merdeka, Jumat 31 Oktober 2014 lalu.
Usai perjanjian ini ditandatangani, rencananya PT Pertamina (Persero) yang mewakili Indonesia akan membeli minyak dari perusahaan minyak nasional, Sonangol EP.
Sudirman mengungkapkan, Pertamina bersama Sonangol EP akan menggali berbagai potensi proyek hulu minyak dan gas bumi maupun proyek pembangunan kilang, baik di Indonesia, Angola, atau negara lainnya.
Surya Paloh di belakang kerja sama ini
Di sisi lain, beredar kabar mengenai Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, bertindak sebagai 'pembisik' Presiden Joko Widodo untuk menunjuk perusahaan asing tersebut sebagai pemasok ke Indonesia.
Ketika ditanyakan terkait kabar tersebut, Sudirman pun membenarkannya. "Ya, tetapi menurut saya, jangan terlalu menyoroti siapa yang berada di balik kerja sama tersebut," ujarnya.
Hal ini, sambung Sudirman, kerja sama yang dilakukan merupakan salah satu cara tanpa adanya keuntungan pribadi atau tertentu.
"Jadi, jangan lihat siapa di belakangnya, tetapi lihat apa bermanfaat bagi masyarakat dan asalkan bisa menyehatkan bisnis ini. Terpenting, bisa menguntungkan negara," tutur Sudirman.
Seperti diketahui, Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Pertamina, Muhammad Husein, menjelaskan Pertamina dan Sonangol EP melakukan kerja sama untuk pengembangan bisnis hulu, hilir dan perdagangan minyak dan gas (migas).
"Pertamina dan Sonangol EP akan menggali berbagai potensi proyek hulu minyak dan gas bumi maupun proyek pembangunan kilang, baik itu di Indonesia, Angola atau negara lainnya. Pembangunan kilang sangat penting untuk menjamin ketahanan energi nasional kita," ujarnya pada Rabu 31 Oktober 2014 lalu. (asp)
*sumber: VIVA.co.id
0 Response to "Menteri ESDM: Surya Paloh di Balik Impor Minyak Angola"
Post a Comment