Kebiasaan itu Seperti Pohon
Di suatu hari yang cerah, mentari bersinar sangat indah.
Seorang guru memberikan materi pelajaran kepada murid-muridnya sebagaimana biasa.
Tiba-tiba muncul ide kreatif di dalam pikirannya.
Dia mengajak anak-anak murid keluar kelas untuk belajar di ruang terbuka supaya mereka bisa merasakan udara segar dan menikmati suasana di alam lepas.
Ketika perhatian semua murid tertuju kepadanya, dia memberi isyarat dengan tangannya supaya salah seorang murid mengambil sebuah bijian yang baru tumbuh di taman sekolah.
Seorang murid segera bangkit dan mencabut bijian yang baru tumbuh itu.
Kemudian guru itu kembali meminta anak yang lain mencabut bijian yang lainnya yang baru tumbuh.
Tanpa ada kesulitan apapun si murid mencabutnya.
Selanjutnya guru itu menunjuk ke sebuah pohon besar dan meminta murid-murid untuk mencabutnya bersama-sama.
Semua murid serempak berkata itu hal yang mustahil mereka lakukan. Karena pohon itu sudah tua dan besar sekali. Mereka tidak mempunyai kekuatan melakukan itu.
Dengan spontan senyuman guru itu mengembang di bibirnya dan ia segera menyampaikan inti pelajarannya:
Ananda sekalian, tumbuhan ini seperti kebiasaan jelek kita. Setiap kali suatu kebiasaan jelek terpendam lama di dalam diri kita dan waktupun berlalu, kita tidak akan mempunyai kekuatan untuk mencabut dan membuangnya. Dia akan mencengkram kuat dan kitapun tidak akan bisa membebaskan diri darinya.
Sekalipun suatu saat kita mampu menebangnya, tapi akarnya hampir tidak mungkin kita cabut.
Untuk itu, selagi masih di usia kecil ini kalian sangat mudah merubah keadaan kalian, sebelum kesempatan untuk itu berlalu, tidak akan kembali.
Siapa yang tumbuh di atas sifat yang tidak baik akan tetap seperti itu untuk selama-lamanya kalau ia tidak segera merubahnya selagi ia masih muda.
(Zulfi Akmal)
0 Response to "Kebiasaan itu Seperti Pohon"
Post a Comment