Ratusan tentara Israel dikabarkan menjalani perawatan kejiwaan akibat trauma berat sepulang dari perang di Jalur Gaza.
Surat kabar Haaretz melaporkan Korps Medis militer Israel harus memanggil petugas dari bagian kesehatan mental untuk melayani ratusan prajurit yang datang untuk menjalani terapi.
Para prajurit direkomendasikan mengikuti terapi pengobatan kejiwaan, setelah dinyatakan menunjukan tanda-tanda tertekan dan mengalami trauma.
"Setelah Operation Protective Edge, Korps Medis membentuk pusat evaluasi kejiwaan bagi prajurit yang bertempur di Jalur Gaza," tulis Haaretz.
Statistik Departemen Pertahanan menunjukan sampai saat ini 463 prajurit mengajukan permohonan menjalani terapi, tapi baru 93 yang dilayani. Semuanya menyatakan diri sebagai tentara cacat mental.
September lalu, tiga anggota Brigade Givati bunuh diri, setelah pulang dari perang di Jalur Gaza. Menurut Kolonel Keren Ginat, direktur kesehatan mental tentara Israel, kasus bunuh diri ini adalah peristiwa yang tidak bisa diabaikan. [inilah/fs]
Surat kabar Haaretz melaporkan Korps Medis militer Israel harus memanggil petugas dari bagian kesehatan mental untuk melayani ratusan prajurit yang datang untuk menjalani terapi.
Para prajurit direkomendasikan mengikuti terapi pengobatan kejiwaan, setelah dinyatakan menunjukan tanda-tanda tertekan dan mengalami trauma.
"Setelah Operation Protective Edge, Korps Medis membentuk pusat evaluasi kejiwaan bagi prajurit yang bertempur di Jalur Gaza," tulis Haaretz.
Statistik Departemen Pertahanan menunjukan sampai saat ini 463 prajurit mengajukan permohonan menjalani terapi, tapi baru 93 yang dilayani. Semuanya menyatakan diri sebagai tentara cacat mental.
September lalu, tiga anggota Brigade Givati bunuh diri, setelah pulang dari perang di Jalur Gaza. Menurut Kolonel Keren Ginat, direktur kesehatan mental tentara Israel, kasus bunuh diri ini adalah peristiwa yang tidak bisa diabaikan. [inilah/fs]
0 Response to "[Sepulang Perang di Jalur Gaza] Ratusan Tentara Israel Jalani Perawatan Kejiwaan"
Post a Comment