KIH Tolak Tawaran Kursi Ekstra Dari KMP

Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menolak tawaran kursi ekstra pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) dari Koalisi Merah Putih (KMP). Tawaran ini untuk mengakhiri dualisme kepemimpinan di DPR RI, Jakarta.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua DPR bentukan KIH Dossy Iskandar, Rabu (5/11/2014). "Itu tawaran yang mempermainkan aturan, tidak memberikan pendidikan," tandas Sekjen Partai Hanura itu.

Menurut dia, KIH menginginkan musyawarah mufakat untuk membahas AKD secara bersama-sama. Sebab, KIH menilai AKD yang dibentuk lima fraksi yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS tidak sah karena tidak memenuhi kuorum dalam pengambilan keputusan sesuai dengan Tatib DPR.

"Kami (KIH) berharap pakai pikiran yang adil, ke depankan musyawarah dan mufakat. Bagilah secara proporsionalitas," ujarnya.

Dia menegaskan DPR versi KIH tetap melanjutkan kegiatannya dengan fokus membentuk AKD. "Kami usahakan terus bagaimana alat kelengkapan terpenuhi, sambil buka ruang untuk pihak seberang berbicara. Untuk itu kami tunjuk beberapa teman menjadi wakil melakukan pembahasan mengenai bagaimana DPR yang lebih baik," tandas Dossy.

0 Response to "KIH Tolak Tawaran Kursi Ekstra Dari KMP"

Post a Comment