Pemilih Jokowi: Pemerintahan Sekarang Lebih Kejam Dari SBY
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar mulai Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB. Harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara harga solar naik Rp 2.000 dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.
Sontak kenaikan harga BBM lebih dari 30 persen ini membuat harga-harga barang dan jasa ikutan naik melejit. Nelayan menjerit.
"Naiknya harga BBM berdampak langsung pada meningkatnya biaya operasional. Padahal nelayan tidak bisa menaikkan harga hasil tangkapannya karena hasil tangkapan nelayan ditentukan pasar," jelas Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kebumen, Saman, Selasa (18/11/2014).
Wong cilik pun semakin tercekik.
Di sebuah warung kopi di daerah Bulukumba Sulawesi Selatan, saat menonton televisi yang masih ramai menyiarkan kenaikan harga BBM dan dampaknya, pengunjung yang mengaku saat pilpres memilih Jokowi sangat kecewa.
"Ternyata pemerintahan Jokowi jauh lebih kejam dari SBY," ungkap mereka seperti yang dituturkan @Azwar_Amiin, Rabu (19/11/2014).
"PDIP selama 10 tahun ini ternyata mereka bohong," komentar mereka setelah menonton pembahasan di TV One tentang kenaikan harga BBM.
Menurut Azwar Amin (yang dihubungi Piyungan Online via DM twitter) saat Pilpres dulu di daerah situ Jokowi-JK menang telak 73%. Memang Sulawesi Selatan merupakan salah satu propinsi penyumbang kemenangan Jokowi-JK.
0 Response to "Pemilih Jokowi: Pemerintahan Sekarang Lebih Kejam Dari SBY "
Post a Comment