Foto: Viva |
"Kami di PDI Perjuangan menjadi dilematis. Di satu sisi tinjauan sisi teknis, keekonomian dan realitas, kebijakan harus diambil. Tapi kalau kami lihat dari sisi ideologinya, masalah kedaulatan sumber daya alam, agak sulit bagi kami yang mazhabnya aliran Trisakti membiarkan pemerintahnya mengambil kebijakan yang nuansanya beraliran liberal," ujar Effendi dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/11).
Politisi yang lama bertugas di Komisi DPR bidang energi ini mengaku tidak heran ketika ada sebagian kalangan yang menuding jargon Trisakti ala Jokowi adalah Trisakti rasa liberal, bukan lagi sesuai paham Bung Karno.
"Ada yang katakan, oh mungkin karena itu Pak Jokowi tidak mau bikin (nama) Kabinet Trisakti tapi jadi Kabinet Kerja. Ini multi tafsir dan ini bisa kami rasakan. Tumbuh situasi dilematis bagi PDIP," terangnya.
"Kami tak bisa klaim bahwa ini pemerintahan PDIP. Ibarat ini kesebelasan sepakbola, tapi penyerangnya mungkin dari blok sana, aliran liberal," tambah Effendi yang belakangan ini keras mengkritik rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Mantan calon gubernur Sumatera Utara ini kembali mengutarakan keprihatinannya melihat susunan kabinet Jokowi-JK yang pos-pos pentingnya diisi kaum liberal.
"Saya sudah menyinggung ini. Saya pribadi cukup prihatin karena seyogyanya pos penting ini diisi aliran konservatif nasionalis. Tapi justru saya lihat paham liberal kebijakan ekonominya," tudingnya. [rmol/fs]
0 Response to "Effendi Simbolon : PDIP Dilematis"
Post a Comment