Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo-Foto: Tribun |
Penolakan atas kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) subsidi terus bergulir. Salah satu yang dikenal vokal menolak adalah Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, kawan lama Presiden Jokowi.
Sejak diwacanakan, mantan pendamping Jokowi ketika memimpin Solo ini, sudah menolak keras kenaikan harga BBM. Rudy, nama akrab Rudyatmo, menilai kenaikan BBM memberatkan masyarakat khususnya kelas menengah yang tidak mendapatkan kompensasi.
Rudy tahu persis, kalangan yang terjepit atas keputusan ini, bukan saja kelompok yang dikategorikan tak mampu, kelompok kelas menengah pun turut mendapatkan imbas dari kenaikan harga BBM itu.
Rudy juga memahami, imbas dari kenaikan harga BBM, akan menghantam sektor transportasi, sebuah sektor yang menopang kehidupan kemasyarakatan.
Rudy yang juga kader PDI P mencurigai adanya ‘penumpang gelap’ yang memaksakan penaikan harga BBM. Karenanya, Rudy menegaskann, kalau Presiden jadi meloloskan kenaikan BBM, ia tak ragu untuk bergabung dengan rakyat dan menolak kenaikan harga BBM.
Hari ini, Rabu, 19 November 2014, ratusan sopir angkutan umum di Solo, Rudy menggelar penolakan kenaikan BBM. Tak tanggung-tanggung, Rudy juga menandatangani petisi penolakan di halaman Balaikota Solo.
"Mari berjuang bersama-sama, mengingatkan presiden untuk mengingatkan janji-janjinya, tidak akan membebani rakyat kecil. Namun belum sebulan menjabat sudah membuat keputusan yang mengejutkan kita semua," paparnya.
Atas keberaniannya menentang keputusan partai, Rudy siap menanggung segala resikonya. Termasuk peluang dipecat dari partainya dan dicopot dari jabatan Ketua DPC PDI P Solo.
"Ini merupakan hak saya sebagai pribadi. Kalaupun dianggap melekat sebagai pejabat publik maupun partai, apapun resikonya saya terima," tutup Rudy. (fs)
0 Response to "Tolak Kenaikan BBM, Sahabat Jokowi Turut Demo Bersama Sopir Angkot"
Post a Comment