[Ngaji Al-Hikam] "Melihat Hikmah di Balik Sebuah Realitas"


by Pesantren @sidogiri

Asslamualaikum Tweeps… Karena suatu hal, #NgajiHikam sempat jeda 2 hari. Malam ini kita lanjut lagi ya. Monggo!

1. Materi #NgajiHikam Bab-86. Tema, “Melihat Hikmah di Balik Sebuah Realitas”


2. Artinya, “Pemberian makhluk itu suatu kerugian & penolakan dari Allah itu merupakan suatu pemberian”.

3. Kalam hikmah Bab-86 ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar tidak melihat sesuatu hanya dari apa yg tampak saja.

4. Banyak kejadian yang sepintas kita anggap menyedihkan, tapi sejatinya sangat membahagiakan. Pun pula sebaliknya.

5. Di sini dicontohkan, apabila kita mendapat suatu pemberian dri sesama makhluk maka jangan gembira dulu.

6. Bisa jadi pemberian itu jadi penyebab terhalangnya kita dari rahmat Allah. Ketika demikian, maka pemberian itu sejatinya adlh penolakan.

7. Penolakan terhadap mengalirnya hal-hal baik kepada diri kita sendiri, akibat dari pemberian makhluk tadi itu.

8. Misalnya, ketika kita dapat barang dg cara yg tak sesuai syariat, maka meski barang itu berhasil didapat, sejatinya ia malapetaka.

9. Sebuah pemberian yg didapat dg cara yg tak benar, maka ia tak akan menjadi pendorong bagi dirinya tuk beribadah kpd Allah.

10. Sebaliknya, pemberian dari makhluk apabila didapat dg cara yg sesuai syariat, maka ia akan barokah & menjdi pendorong beribadah.

11. Dalam konteks kekinian, kita bisa mencontohkan praktek laten korupsi di negeri kita ini, yg konon sudah akut & terstruktur sistematis.

12. Mereka yg diam2 punya niat korupsi & niatnya terkabulkan. Dia korupsi & tak ada yg mengetahui, maka sejatinya itu bukan keberhasilan.

13. Ini adlah apa yg dinamakan (حرمان) / penolakan terhadap berbagai macam datangnya kebaikan dari Allah kpd dirinya.

14. Harta yg didapat dari korupsi, maka sudah pasti tak akan menjadikan dirinya & keluarganya semakin dekat kpd Allah.

15. Justru, ia akan mendapat mudharat, baik di dunia/di akhirat, tanpa dia sadari. Ini sesuai dg kalam hikmah di atas tadi.

16. Harta yg barokah adalah harta yg didapat dg cara yg sesuai dg syariat & bisa menjadi pendorong dirinya semakin dekat kpd Allah.

17. Harta yg tak barokah adlh harta yg didapat dg cara culas, korpusi, tak sesuai dg syariat & menjauhkan dirinya dri Allah.

18. Indikator harta itu barokah atau tidak bisa kita lihat dari akibat/efek yg ditimbulkan olh harta tadi itu.

19. Jika harta itu menjadikan kita semakin semangat beribadah & berbuat baik, maka itu barokah. Pun sebaliknya.

20. Selanjutnya, adakalanya Allah itu tak mengabulkan permintaan manusia dikala ia meminta kepada-Nya.

21. Jika demikian, jngan boro2 negatif thinking kpd Allah. Bisa jadi, dibalik penolakan Allah itu tersimpan hikmah bagi kita.

22. Ketika kita meminta kaya, tapi Allah justru menakdirkan miskin, itu berarti miskin lebih baik bagi kita.

23. Asumsinya adlah, kalau kaya mungkin kita akan durhaka kpd-Nya, kalau miskin mungkin kita semakin dekat kepada-Nya.

24. So, penolakan Allah terdadap permintaan kaya kita itu sejatinya adlh anugerah, bukan penolakan, apalagi musibah.

25. Karena dg miskin kita bisa dapat surga, bukan dg kaya dapat neraka. Orang yg berakal pasti pilih yg pertama.

26. Jadi, tak selamanya apa yg tak sesuai dg keinginan kita itu buruk. Pun pula, tak selamanya apa yg sesuai dg keinginan kita itu baik.

27. Berbicara harta barokah, kami tambahkan begini. Cara pandang kita di dlam melihat harta itu bukan dri kuantitasnya ...

28. Tapi dari kualitasnya/dlm ungkapan lain dari efek yg ditimbulkannya. Banyak belum tentu barokah. Sedikit blum tentu kurang.

29. Sering kita lihat org kaya yg tak bahagia dg kekayaannya. Kekayaan yg dimilikinya justru membelenggu hidupnya.

30. Sering pula, kita lihat org miskin yg keterbatasan hidupnya tak membuat dirinya sedih/galau, tpi justru membahagiakan.

31. Maka, letak harta yg barokah itu adlah yg menenangkan, menentramkan, menjadikan dirinya makin khsusk beribadah kpd-Nya.

32. Perlu dipahami, bukan berarti dlm konteks ini, kami menganjurkan miskin & meninggalkan kaya. Bukan begitu pemahamannya.

33. Kayalah, tapi jangan diperbudak oleh kekayaan. Miskinlah tapi jangan terpuruk dg kemiskinan.

34. Ini adlh cara pandang hidup Muslim. Jadi, dlm kondisi apapun dia tak terpengaruh. Tetap tegak lurus menjalani hidup yg sesuai syariat.

35. Jika kaya dia berderma, tetap tak lupa beribadah. Jika miskin, dia tak meminta-minta, tetap berusaha sekuat tenaga.

36. Demikianlah intisari dri #NgajiHikam Bab-86 malam ini. Moga barokah & menginspirasi kita tuk slalu mendekat kpd-Nya. Amin.

Sumber: twitter @sidogiri

http://www.takrim-alquran.org/program-sedekah-al-quran-untuk-kedua-orang-tua-2/

0 Response to "[Ngaji Al-Hikam] "Melihat Hikmah di Balik Sebuah Realitas""

Post a Comment