Tiga kartu yang dibagikan oleh pemerintahan RI, yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tak ada hubungannya dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Demikian disampaikan oleh Anggota Fraksi PDI P, Effendi Simbolon. Sebab kata dia, tiga kartu tersebut merupakan program unggulan dari Presiden RI Jokowi, pada saat dulu berkampanye di dalam bursa Pilpres 2014.
"Itu tidak ada kaitannya dengan kenaikan BBM. Itu dijual saat kampanye, dan itu menjadi daya tarik Pak Jokowi saat melawan rivalnya, karena jualannya langsung mengena ke masyarakat," kata Effendi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 November 2014.
Meski Effendi mengaku tidak sepakat dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, namun dia sepakat dengan tindakan pemerintah yang membagi-bagikan tiga kartu tersebut, karena itu bukan kompensasi kenaikan harga BBM.
Effendi menuturkan, bahwa untuk membantu masyarakat yang tingkat ekonominya berada di bawah garis kemiskinan, memang diperlukan langkah memberikan bantuan langsung seperti membagi-bagikan tiga kartu tersebut kepada masyarakat miskin.
"Bahkan ada yang bilang buat dong Kartu Indonesia Kaya, Kartu Indonesia Senang, Kartu Indonesia Anti Galau, dengan kartu saja kita bisa tidak galau, bisa kaya, bisa senang. Dan Kartu yang terakhir itu katanya Kartu Indonesia Masuk Surga," candanya. (ts/ris/fs)
Sumber: skalanews
Demikian disampaikan oleh Anggota Fraksi PDI P, Effendi Simbolon. Sebab kata dia, tiga kartu tersebut merupakan program unggulan dari Presiden RI Jokowi, pada saat dulu berkampanye di dalam bursa Pilpres 2014.
"Itu tidak ada kaitannya dengan kenaikan BBM. Itu dijual saat kampanye, dan itu menjadi daya tarik Pak Jokowi saat melawan rivalnya, karena jualannya langsung mengena ke masyarakat," kata Effendi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 November 2014.
Meski Effendi mengaku tidak sepakat dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, namun dia sepakat dengan tindakan pemerintah yang membagi-bagikan tiga kartu tersebut, karena itu bukan kompensasi kenaikan harga BBM.
Effendi menuturkan, bahwa untuk membantu masyarakat yang tingkat ekonominya berada di bawah garis kemiskinan, memang diperlukan langkah memberikan bantuan langsung seperti membagi-bagikan tiga kartu tersebut kepada masyarakat miskin.
"Bahkan ada yang bilang buat dong Kartu Indonesia Kaya, Kartu Indonesia Senang, Kartu Indonesia Anti Galau, dengan kartu saja kita bisa tidak galau, bisa kaya, bisa senang. Dan Kartu yang terakhir itu katanya Kartu Indonesia Masuk Surga," candanya. (ts/ris/fs)
Sumber: skalanews
0 Response to "Kartu Sakti Jokowi Bukan Kompensasi Atas Kenaikan BBM"
Post a Comment