Aktivis Anti Korupsi di Medan Ditembaki 4 OTK, Delapan Peluru Ditemukan di TKP


Muchtar Efendy (41) warga Jl Yong Panah Hijau, Lingkungan VIII kini terbaring di Rumah Sakit Delima Martubung. Pada Minggu 15 Februari 2015 dinihari, pria bertubuh gempal ini ditembaki 4 orang tak dikenal saat dirinya baru saja turun dari atas mobil.

Menurut keterangan korban, kejadian ini bermula saat dirinya berkunjung ke rumah rekannya Saharudin (39) yang berada di Jl Pancing V, Gg Iman, Perumahan Permata Hijau Martubung. Rencananya, dinihari itu korban hendak berangkat ke Sibolangit.

"Kebetulan kami mau berangkat ke Sibolangit. Ada acara GAN (Gerakan Anti Narkoba) di sana," kata korban di ruang perawatan.

Sesaat turun dari mobil Terios, tiba-tiba empat orang pemuda mendekati korban. Saat itu, salah satu pelaku berpura-pura bertanya kepada korban.

"Pas dia mendekati saya, tiba-tiba pelaku ini mengeluarkan pistol. Disitu saya langsung ditembaki," kata korban.

Panik, korban berusaha menghindar. Namun pelaku kembali menembaki korban secara bertubi-tubi hingga korban rubuh.

"Saya langsung terjatuh. Waktu itu udah enggak sempat mengejar lagi," terangnya.

Akibat insiden ini, korban menderita sejumlah luka di sekujur tubuhnya. Bahkan, paha kiri korban akhirnya dijahit lantaran proyektil peluru airsoftgun menembus daging pahanya.

Sementara itu, rekannya Saharuddin saat ditanyai siapa sebenarnya Muchtar, ia mengatakan bahwa korban adalah seorang aktivis anti-korupsi.

"Saya kira ini berkaitan dengan aksi kawan-kawan di lapangan yang gencar memerangi korupsi," ujarnya.

Muchtar merupakan pengurus Gebraksu (Gerakan Rakyat Brantas Korupsi Sumut). Ia juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan mengadakan demo yang berkaitan dengan korupsi.

"Selasa rencananya kita mau mengadakan demo soal Bina Marga, itu yang mencurigakan kita," tambahnya.

Ia juga mengatakan, dugaan yang kedua adalah pihaknya sedang mempersiapkan seminar bersama Pemko Medan. Yang berkaitan dengan penolakan penjualan Gedung Nasional di Jalan Sutomo.

"Itu kita ada buat tim dengan Bang Sohibul Ansor, menyiapkan seminar memberi masukan ke Pemko Medan, untuk melihat aspek hukum, dan kasih solusi. Saya ditugasi mobilisasi untuk menyiapkan panggung mimbar rakyat. Kalau pihak Pemko Medan tidak merespon seminar itu," ujarnya.

Menurut keterangan Muchtar, akibat insiden ini, dirinya menderita sejumlah luka di bagian lengan dan paha kakinya.

"Setelah kejadian, ada sekitar 8 peluru yang kami temukan. Satu peluru mediumnya cukup besar," terang Muchtar.

Menurut Muchtar, saat peristiwa terjadi, pelaku lebih dari 8 kali melakukan tembakan. "Bertubi-tubi saya ditembaki. Waktu itu saya sempat berusaha mengelak," kata korban.

Dengan kondisi panik, korban sempat berusaha melawan pelaku. Sayangnya, peluru mimis dari airsoftgun senjata pelaku lebih cepat menembus tubuh korban.

"Saya sendiri enggak kenal siapa mereka. Ada sekitar 4 orang pelakunya. Mereka naik dua sepeda motor matic," ungkap korban.

Dalam peristiwa ini, sambung korban, proyektil peluru yang ditemukan di lokasi sudah diserahkan ke Polsekta Labuhan. Korban sendiri pun mengaku akan membuat laporan melalui isterinya.

"Saya belum bisa buat laporan. Rencana nanti isteri saya yang datang ke polsek," kata korban terbaring di ruang perawatan.

Sumber: http://medan.tribunnews.com/2015/02/15/breaking-news-aktivis-anti-korupsi-di-medan-ditembaki-4-otk

http://medan.tribunnews.com/2015/02/15/breaking-news-8-peluru-diamankan-dari-lokasi-penembakan

http://www.takrim-alquran.org/program-sedekah-al-quran-untuk-kedua-orang-tua-2/

0 Response to "Aktivis Anti Korupsi di Medan Ditembaki 4 OTK, Delapan Peluru Ditemukan di TKP"

Post a Comment