Menteri Jokowi Kunjungan ke Pasar Sambil Rayakan Hallowen, Adakah Nilai Edukasinya?
Dilansir dari Tempo.co dengan judul "Dua Menteri Jokowi Kunjungan ke Pasar Sambil Rayakan Hallowen" tampak Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (kiri) bersama Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel (tengah) dan Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis (kanan) berfoto bersama dengan pakaian bertema Halloween ketika kunjungan ke Pasar Santa, Jakarta, 1 November 2014. Kunjungan ini dilakukan dua Menteri tersebut untuk peluncuran ulang Pasar Santa setelah hampir 7 tahun lamanya mati suri.
Dikutip dari wikipedia, Halloween atau Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia, dan dibawa oleh orang Irlandia yang bermigrasi ke Amerika Utara. Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami jahili." Halloween dirayakan dengan memakai kostum seram. Halloween identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat.
Setelah pesta pora pada pelantikan Presiden Jokowi, sekarang menteri-menteri ikut mensosialisasikan budaya barat Halloween yang entah apa nilai sisi edukasinya bagi masyarakat. Mungkin Menteri Pendidikan Anies Baswedan perlu membuat kurikulum nilai-nilai edukasi perayaan Halloween biar anak-anak Indonesia makin berbudi pekerti. Suka jahili orang.
Mungkin juga ini bagian dari Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden Jokowi saat kampanye Pilpres dulu.
0 Response to "Menteri Jokowi Kunjungan ke Pasar Sambil Rayakan Hallowen, Adakah Nilai Edukasinya?"
Post a Comment