Gerindra akan mengajukan kadernya untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan mendampingi Basuki T. Purnama (Ahok).
"Kalau PDIP mencalonkan, Gerindra juga punya hak yang sama untuk mencalonkan. Karena PDIP dan Gerindra merupakan partai pengusung pasangan Jokowi-Ahok dalam Pilkada 2012 lalu," ujar jelas Ketua Fraksi Partai Gerindra, Abdul Ghoni saat dihubungi, Senin (3/11).
Menurutnya, Ahok tidak tepat kalau memilih wagub dari PDIP. Ia mengancam akan menghambat pengesahan APBD 2015 bila nanti wagub DKI berasal dari partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
"Kalau gitu kita (Gerindra) akan bekerja keras. Belum tentu dia memilih PDIP anggaran bisa jalan. Tidak akan jalan anggarannya," bebernya.
Katanya lagi, Ahok hanya akan menambah luka bagi Gerindra bila memilih wakil dari PDIP. Pertama, Ahok memutuskan keluar dari Gerindra. Kedua, kursi DKI 2 pun akan hilang dari tangan partai besutan Prabowo Subianto itu.
Abdul Ghoni mengimbau Ahok dapat menjalin komunikasi yang baik dengan partai politik pengusung Jokowi-Ahok di Pilkada 2012 lalu. Ahok harus sadar diri bahwa tanpa dukungan partai politik, tidak mungkin terpilih sebagai kepala daerah di Ibukota.
"Janganlah Ahok menambah musuh baru. Adat ketimurannya dijaga. Jangan sampai kemajemukan DKI ini dibuat tidak kondusif," pungkasnya
"Kalau PDIP mencalonkan, Gerindra juga punya hak yang sama untuk mencalonkan. Karena PDIP dan Gerindra merupakan partai pengusung pasangan Jokowi-Ahok dalam Pilkada 2012 lalu," ujar jelas Ketua Fraksi Partai Gerindra, Abdul Ghoni saat dihubungi, Senin (3/11).
Menurutnya, Ahok tidak tepat kalau memilih wagub dari PDIP. Ia mengancam akan menghambat pengesahan APBD 2015 bila nanti wagub DKI berasal dari partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
"Kalau gitu kita (Gerindra) akan bekerja keras. Belum tentu dia memilih PDIP anggaran bisa jalan. Tidak akan jalan anggarannya," bebernya.
Katanya lagi, Ahok hanya akan menambah luka bagi Gerindra bila memilih wakil dari PDIP. Pertama, Ahok memutuskan keluar dari Gerindra. Kedua, kursi DKI 2 pun akan hilang dari tangan partai besutan Prabowo Subianto itu.
Abdul Ghoni mengimbau Ahok dapat menjalin komunikasi yang baik dengan partai politik pengusung Jokowi-Ahok di Pilkada 2012 lalu. Ahok harus sadar diri bahwa tanpa dukungan partai politik, tidak mungkin terpilih sebagai kepala daerah di Ibukota.
"Janganlah Ahok menambah musuh baru. Adat ketimurannya dijaga. Jangan sampai kemajemukan DKI ini dibuat tidak kondusif," pungkasnya
0 Response to "Gerindra : Kami Punya Hak yang Sama!"
Post a Comment