"Ini juga mengganggu psikologi keluarga saya, anak saya. Dia ditanya kenapa bobo, enggak kerja. Jawabnya apa coba?" kata Adian dalam konfrensi pers di Jakarta, Minggu, 9 November 2014.
Karena berita itu, Adian sempat terlibat pertengkaran dengan orang lain. Peristiwa itu terjadi beberapa waktu saat dia dan istrinya minum kopi di suatu tempat.
"Di tempat itu ada TV, berita saya disampaikan. Orang di situ bicaranya sangat tendensius. Anggota DPR tidur, malamnya ngapain. Pasti habis dugem dan ke diskotek. Mas tahu itu saya, lalu dia minta maaf," ujarnya.
Adian menilai, tafsir negatif atas berita itu begitu luas dan tidak terbatas. Media yang telah memberitakan itu tidak bertanggung jawab. "Sudah cukup dampaknya sampai sini saja. Tidak bisa, ini jadi tidak terbatas," katanya.
Dia meminta media massa, terutama Koran Tempo, yang memuat fotonya, tidak terburu-buru memuat berita yang bersifat menghakimi. Dia berharap karya jurnalistik yang berimbang.
"Yang saya tidak mengerti kenapa begitu mudahnya ambil kesimpulan. Menutup mata, posisi santai, lalu dikatakan tidur. Misalkan ada perempuan dengan rok mini, apakah kita langsung tuduh pelacur? Atau ada laki-laki dengan perempuan, tertawa di dalam kamar, apakah mesum?" ucapnya. [viva/fs]
0 Response to "Adian : Pemberitaan "Bobo Siang" Menjatuhkan Harkat dan Martabat Saya!"
Post a Comment