23 Mahasiswa Indonesia Diculik Syiah Hautsi, Kemana Jokowi?



Pelaksana Fungsi Protokol dan Konselor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman, M. Akbar Maulana menyampaikan ada sekitar 23 mahasiswa Indonesia yang studi di Yaman, diculik oleh kelompok pemberontak Syiah al-Hautsi (Syiah al-Houthi).

“Info terakhir yang didapat sebanyak 23 Warga Negara Indoneisa (WNI) yang diculik oleh pemberontak Syiah al-Hautsi,” kata Akbar saat dihubungi awak hidayatullah.com, Ahad (29/03/2015) pagi.

Menurut pengakuan temannya yang diculik, kata Akbar, ada sejumlah pria berpakaian aparat keamanan yang menggeledah rumah pelajar dengan alasan untuk memeriksa kelengkapan dokumen (seperti paspor, izin tinggal dan sebagainya).

“Mereka yang tidak punya izin tinggal ditangkap,” imbuh Akbar yang saat ini berada di kantor KBRI Sana’a bersama WNI lain yang meminta perlindungan.

Akbar mengatakan para mahasiswa itu mengontrak rumah di sekitar masjid tempat mereka belajar, yaitu di daerah Sa’wan ibukota Sana’a.

“Jumlah mahasiswa Indonesia sendiri menurut data terakhir itu ada sekitar 2162 orang,” imbuh Akbar.

Akbar menuturkan untuk mahasiswa Indonesia yang dikabarkan diculik oleh kelompok pemberontak Syiah al-Hautsi itu, sampai saat ini masih terus ditelusuri kebenarannya. Demikian dilansir Hidayatullah.com.

Menanggapi kabar ini, salah WNI di Saudi berkomentar, "Oke gpp ga peduli sama koalisi arab yg serang yaman | ayo kita bebaskan WNI yg ngga bisa keluar dari Yaman!" tulis @harismz melalui twitter.

Sementara itu, DPR mendesak presiden Jokowi untuk segera bertindak mensikapi penculikan mahasiswa Indonesia oleh Syiah Houthi.

Anggota Komisi Luar Negeri DPR RI, Elnino M. Husen Mohi mengatakan bahwa Presiden RI perlu memberi pernyataan terkait persoalan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diculik oleh kelompok pemberontak Syiah Al Hautsi (Syiah al-Houthi) di Sana’a Yaman.

“Presiden harus mengambil kebijakan yang tepat serta memprioritaskan keselamatan dan keamanan WNI di Yaman,” kata Elnino saat dihubungi awak hidayatullah.com, Ahad (29/03/2015) pagi.

Elnino menegaskan jika presiden itu jangan hanya mengomentari masalah-masalah yang sepele, sementara untuk masalah serius seperti keselamatan jiwa WNI yang kini tinggal di Yaman malah tidak ditanggapi dan direspon.

“Saya menghargai pihak KBRI sudah berusaha yang terbaik selama setahun terakhir untuk melindungi WNI di Yaman meski mash punya banyak kendala,” ujar Elnino.

Selain itu, Elnino juga berharap pihak Kementerian Luar Negeri mesti segera fokus guna mengeluarkan energi yang lebih banyak demi menyelamatkan WNI yang ada di Yaman.

“Warga kita yang diculik pemberontak Syiah Al-Hatsi  di Yaman harus segera diselamatkan,” tegas Elnino.

0 Response to "23 Mahasiswa Indonesia Diculik Syiah Hautsi, Kemana Jokowi?"

Post a Comment