Ilustrasi - Pilot Air Asia - Foto : Net |
Meski demikian, pilot berinisial FI tersebut masih harus menjalani serangkaian tes sebelum hasil akhir disimpulkan. Hal itu disampaikan oleh Ketua kelompok medis Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan, Sri Aryani , Selasa, 6 Januari 2015 di Jakarta.
"Hasil tes urin kualitatif negatif. Namun dia mesti mengikuti tes lainnya seperti darah, rambut dan urin kuantitatif," kata perempuan yang akrab dipanggil Dokter Ririn tersebut.
Ririn mengatakan hasil tes urin kualitatif tidak bisa digunakan sebagai basis kesimpulan apakah pilot tersebut positif atau negatif.
"Tes urin kualitatif hanya bersifat jangka pendek. Hanya 3-4 hari saja dampaknya. Kalau dari tes darah dan rambut bisa diketahui kebiasaan pemakaian sejak 3 bulan lalu," ujar dia.
Dia mengatakan tes darah dan rambut akan dikirimkan ke laboratorium balai kesehatan daerah. Hasilnya diperkirakan bisa didapatkan dalam kurun waktu sepekan mendatang.
Untuk menjamin kesehatan para penerbang, Ririn menyatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan acak kepada pilot setiap tahunnya. Pada tahun 2014, beberapa tes menunjukkan adanya dugaan pemakaian obat-obatan rawat jalan hingga obat penenang untuk tidur seperti Valium oleh beberapa oknum pilot.
"Namun dari hasil pemeriksaan lanjutan, tahun 2014, tak ada satupun pilot yang terindikasi positif narkoba," kata dia.
0 Response to "Satu Lagi Tuduhan Kemenhub Kepada AirAsia Tak Terbukti"
Post a Comment