Pakar Hukum Tata Negara, Margaritto Kamis meminta Jokowi tak memimpin negara dan bangsa ini dengan perasaan dan subyektifitas.
"(Jokowi) jangan perintah bangsa ini dengan rasa kasih, dengan opini-opini. Pastikan undang-undang dasar (UUD) 1945 dan undang-undang (UU) menjadi pondasi," ujar Margaritto, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Ahad, 1 Februari 2015.
Dalam konteks pelantikan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan, menurutnya Jokowi pun seharusnya memenuhi janjinya untuk beridiri di atas konstitusi, bukan perasaan, apalagi tekanan dari berbagai pihak, baik dari elite partai, politisi, aktivis, maupun rakyat.
"Konstitusi, mimpi moral dan etika yang menjadi kompas berbangsa dan bernegara. Jadi saya minta presiden tidak perlu tersanjung dengan himbauan para moralis. Dan jangan hangat oleh para pemikiran legalis," katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi telah membentuk tim independent yang terdiri dari 9 orang untuk menyelidiki dan memberikan rekomendasi terkait konflik Polri dengan KPK. Namun, beberapa kalangan berkomentar tim indepent ini sesungguhnya tak independent. [mes/fs]
0 Response to "Jokowi, Presiden Opini"
Post a Comment