Sindiran Fahri Hamzah Untuk Para Tokoh Penasehat Presiden



Ahli hukum pertimbangannya Twitter dan Facebook....
Ahli politik nampak putus asa...

Sebenarnya ini hanya gejala bahwa "dangkal"...

Hati nurani basisnya bukan ke-haru-an karena tidak paham persoalan...
Seperti bayi yang nangis melihat dunia yg terlalu besar...
Hati nurani dasarnya pengetahuan...ilmu lah yang membuat kemantapan hati...

Para ilmuwan yang tampil di depan kamera penuh emosi dan kesedihan mendingan pulang dulu..
Bangsa ini butuh keterangan..butuh argumen...butuh akal dan nalar...
Kita sudah terlalu banyak penderitaan...jangan bikin sedih dan nestapa...tegakkan lah akal pikiran..

Kita melihat tokoh dan guru besar...yg tampil menasehati Presiden...ternyata menyampaikan perasaan...
Semua sibuk menjaga perasaan...tapi tidak ada yang menjaga nalar dan akal pikiran...

Seandainya perasaan lebih penting dari akal sehat dan hujjah argumen...tentu Tuhan tidak memulai dengan IQRA...
Mungkin Tuhan meminta kita memulai dengan ...MENANGISLAH....

Kita bukan tidak menghargai perasaan...tapi bangsa kita sudah terlalu emosional...
Pujangga Sutan Takdir Alisjahbana menyebut kita bangsa Irrasional...

Bangsa kita berpikir dengan perasaan...bahkan para guru besar menonjolkan emosi dan kegusaran..
Lalu Dimanakah akal sehat?

Apakah hukum tidak memerlukan nalar?
Jika hukum tak memerlukan nalar maka sebaiknya status seseorang tidak diputuskan pengadilan...
Dan bahaya besar jika hukum diselesaikan di pinggir jalan...

(Twit @Fahrihamzah, 16/2/2015)

http://www.takrim-alquran.org/program-sedekah-al-quran-untuk-kedua-orang-tua-2/

0 Response to "Sindiran Fahri Hamzah Untuk Para Tokoh Penasehat Presiden"

Post a Comment