When my loyality to the country begin, than my loyality to the party ended.
Demikian pernyataan Presiden Amerika Serikat ke-35, John Fitzgerald Kennedy. Pernyataan JFK ini juga pernah dikutif Bung Karno.
Pernyataan JFK ini kembali disampaikan putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri, terkait dengan kirsuh antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri.
Kisruh ini bermula setelah penetapan calon Kapolri Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK.
Muncul pandangan di publik bahwa saat ini ada desakan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kepada Jokowi untuk tetap melantik Budi Gunawan. Budi Gunawan merupakan ajudan Megawati ketika menjadi Presiden
"Kalau ada orang partai yang ngobok-ngobok Presiden, memaksakan kehendaknya itu namanya jiwa kerdil, kata BK jiwa kintel, mengorbankan kepentingan yang lebih besar," kata Rachmawati dalam keterangan beberapa saat lalu, Rabu 4 Februari 2015.
Menurut Rachma, yang merupakan Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno, kisruh KPK dan Polri ini tidak lain merupakan hasil intervensi karena kemauan pimpinan partisan ngotot memaksakan kehendaknya.
"Sangat kental unsur subyektif antara Mega dengan BG, dan bukan rahasia umum lagi. Memalukan sehingga polri kehilangan jati diri mengikuti interest pribadi tersebut," demikian Rachma. [rmol]
0 Response to "Rachmawati: Memalukan! Gara-gara Kepentingan Mega, Polri Kehilangan Jatidiri"
Post a Comment