Duh.. Pemerintah Jokowi Lebih Banyak Cari Utang Luar Negeri dibanding Dalam Negeri

Defisit APBNP 2015 telah ditetapkan sebesar Rp222,5 triliun atau sekitar 1,90 persen terhadap PDB. Untuk menutup defisit anggaran tahun ini, pemerintahan Jokowi-JK masih mengandalkan pinjaman atau utang. Padahal saat kampanye Jokowi-JK berjanji menyetop utang luar negeri.

“Utang asing maupun dalam negeri masih menjadi instrumen utama pembiayaan anggaran pemerintahan kabinet kerja Jokowi-JK,” jelas Wakil Ketua I Banggar DPR Said Abdullah,di Jakarta 20 Februari 2015.

Pinjaman luar negeri (bruto) tahun ini Rp48 triliun. Terdiri dari pinjaman program sebesar Rp7 triliun, pinjaman proyek Rp41 triliun. Tahun ini juga pemerintah membayar cicilan utang luar negeri sebesar Rp64 triliun dan penerusan pinjaman ke BUMN atau pemda Rp4,4 triliun.

Pinjaman proyek pemerintah pusat Rp36 triliun dan pinjaman kementerian negara/lembaga sebesar Rp33 triliun. Dari pinjaman proyek kepada kementerian negara/lembaga, Kementerian Pertahanan mendapat paling banyak  sebesar Rp13 triliun.

Selain dari luar negeri, pemerintahan Jokowi-JK juga mencari utang dalam negeri yang tahun ini ditetapkan hanya sebesar Rp2 triliun. Tahun ini juga pemerintah membayar cicilan utang dalam negeri sebesar Rp309,4 miliar. [fastnews]

http://www.takrim-alquran.org/program-sedekah-al-quran-untuk-kedua-orang-tua-2/

0 Response to "Duh.. Pemerintah Jokowi Lebih Banyak Cari Utang Luar Negeri dibanding Dalam Negeri"

Post a Comment