Mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menyatakan, dirinya santai saja atas bidikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengungkit APBD 2014 sebagai laporan korupsi ke KPK.
Taufik malah mengingatkan kesalahan Gubernur Ahok yang jelas memberikan APBD palsu ke Kementeerian Dalam Negeri.
"Nggak ada ketakutan sama sekali. Lah Ahok ngasihin anggaran palsu ke Kemendagri," kata Taufik Yudi Mulyanto di Jakarta Jumat, 27 Februari 2015, mengingatkan kesalahan Ahok soal APBD 2015.
Taufik Yudi Mulyanto menanggapi santai atas langkah Ahok yang membawa persoalan APBD DKI 2014 ke KPK. Taufik yang saat ini menjadi salah satu anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) juga mengaku tidak gentar dengan keputusan Ahok.
Ia mengingatkan Ahok agar tidak lupa dengan kasus kisruh APBD DKI 2015 saat ini.
"Santai saja. Siapapun bisa lapor kok. Tetangga gue bisa laporin gue juga. Nggak ada ketakutan sama sekali. Lah Ahok ngasihin anggaran palsu ke Kemendagri," ulang Taufik.
Taufik sendiri mengaku tengah menunggu hasil paripurna hak angket yang digulirkan DPRD. Hasil hak angket yang akan menentukan sikapnya seperti apa terhadap Ahok nantinya.
"Nggak niat laporin balik. Lihat saja hasil angket nanti," tukasnya.
Gubernur Ahok membuka cerita lama soal anggaran siluman di Dinas Pendidikan, sehari setelah Sidang Paripurna Hak Angket digulirkan oleh DPRD DKI, Ahok langsung mengungkapkan bagaimana tingkah nakal anggota Dewan dalam penyusunan APBD DKI di tahun anggaran 2014.
Bila Hak Angket digulirkan untuk membahas kejanggalan di APBD 2015, mengapa Ahok justru mengancam akan membeberkan korupsi dalam APBD 2014.
Kontradiktif memang, karena Ketua DPRD dan Kepala Dinas Pendidikan yang bertanggungjawab untuk pembahasan dan penyusunan dua anggaran tersebut berbeda. Untuk APBD 2014, Ketua DPRD DKI yang menjabat saat itu adalah Ferrial Sofyan dari Partai Demokrat. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan yang menjabat saat itu ada 2, yakni Taufik Yudi Mulyanto dan Lasro Marbun. Lasro menggantikan Taufik yang dicopot dari jabatannya Februari 2014 lalu. [fn]
Taufik malah mengingatkan kesalahan Gubernur Ahok yang jelas memberikan APBD palsu ke Kementeerian Dalam Negeri.
"Nggak ada ketakutan sama sekali. Lah Ahok ngasihin anggaran palsu ke Kemendagri," kata Taufik Yudi Mulyanto di Jakarta Jumat, 27 Februari 2015, mengingatkan kesalahan Ahok soal APBD 2015.
Taufik Yudi Mulyanto menanggapi santai atas langkah Ahok yang membawa persoalan APBD DKI 2014 ke KPK. Taufik yang saat ini menjadi salah satu anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) juga mengaku tidak gentar dengan keputusan Ahok.
Ia mengingatkan Ahok agar tidak lupa dengan kasus kisruh APBD DKI 2015 saat ini.
"Santai saja. Siapapun bisa lapor kok. Tetangga gue bisa laporin gue juga. Nggak ada ketakutan sama sekali. Lah Ahok ngasihin anggaran palsu ke Kemendagri," ulang Taufik.
Taufik sendiri mengaku tengah menunggu hasil paripurna hak angket yang digulirkan DPRD. Hasil hak angket yang akan menentukan sikapnya seperti apa terhadap Ahok nantinya.
"Nggak niat laporin balik. Lihat saja hasil angket nanti," tukasnya.
Gubernur Ahok membuka cerita lama soal anggaran siluman di Dinas Pendidikan, sehari setelah Sidang Paripurna Hak Angket digulirkan oleh DPRD DKI, Ahok langsung mengungkapkan bagaimana tingkah nakal anggota Dewan dalam penyusunan APBD DKI di tahun anggaran 2014.
Bila Hak Angket digulirkan untuk membahas kejanggalan di APBD 2015, mengapa Ahok justru mengancam akan membeberkan korupsi dalam APBD 2014.
Kontradiktif memang, karena Ketua DPRD dan Kepala Dinas Pendidikan yang bertanggungjawab untuk pembahasan dan penyusunan dua anggaran tersebut berbeda. Untuk APBD 2014, Ketua DPRD DKI yang menjabat saat itu adalah Ferrial Sofyan dari Partai Demokrat. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan yang menjabat saat itu ada 2, yakni Taufik Yudi Mulyanto dan Lasro Marbun. Lasro menggantikan Taufik yang dicopot dari jabatannya Februari 2014 lalu. [fn]
0 Response to "[Kisruh APBD 2015] Eks Kadisdik DKI: Ahok Kasih Anggaran Palsu"
Post a Comment