REZIM PENGUASA & PENGGEMBOSAN PARTAI POLITIK
Rakyat Indonesia sedang dipertontonkan sebuah episode politik yang sudah ketinggalan zaman: penggembosan partai politik dari dalam. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengalaminya, dan kini Golkar.
Modus penggembosan seperti ini adalah modus dekade 90-an. Modus lama, yang tempo hari diaplikasi pihak berkuasa kepada Partai Demokrasi Indonesia. Hasilnya, justru PDI(P) menjadi kuat dan beroleh simpati rakyat.
Penguasa yang sekarang boleh jadi tidak sadar bahwa apa yang sedang terjadi pada PPP dan Golkar adalah semacam reinkarnasi penzoliman PDI tempo hari. Apa tah lagi di era komunikasi horizontal antar warga via internet saat ini membuat persepsi peristiwa ada di tangan warga secara langsung. Kalau dahulu persepsi peristiwa mutlak berada di tangan media dan pemerintah, kini masing-masing orang bisa berpersepsi sendiri berdasar pada info antar warga.
Bahkan, warga sudah bisa menilai mana media yang memaksakan persepsi (bersifat partisan) dan mana media yang "masih dapat dipercaya".
Sedikit jauh dari topik ini namun masih sangat berkaitan, saya pikir aparat intelijen dari berbagai badan negara kita, saat ini was-was semua. Pemaksaan persepsi oleh segelintir media bahwa munas "golkar" di Jakarta adalah sah dan tidak melanggar konstitusi (minimal konstitusi Partai itu sendiri) dapat membawa konsekuensi yang sama dengan kondisi psikologis KUDATULI*. Dan mereka-mereka yang terdampak langsung kerusuhan itu lebih was-was lagi.
Ini adalah tantangan besar presiden Joko Widodo: sebagai kepala negara dan sebagai petugas partai. Sebagai kepala negara ia harus menjaga negara ini aman. Sebagai petugas partai, ia harus mencarikan partainya amunisi politik untuk menguasai parlemen, yang, saat ini berada di bawah kontrol kutub politik berbeda.
Ini adalah urusan anda, tuan presiden.
(Canny Watae)
____
*KUDATULI. Peristiwa 27 Juli 1996, disebut sebagai Peristiwa Kudatuli (akronim dari KERUSUHAN DUA PULUH TUJUH JULI) atau Peristiwa Sabtu Kelabu (karena memang kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu) adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jl Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi (Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan) serta dibantu oleh aparat dari kepolisian dan TNI. (wikipedia)
0 Response to "REZIM PENGUASA & PENGGEMBOSAN PARTAI POLITIK "
Post a Comment