CEO AirAsia Tony Fernandes dan Presdir PT Indonesia AirAsia Sunu W. di , Surabaya, Minggu, 28/12/14 - Foto : Bea W. (Reuters) |
"Ini adalah mimpi terburuk saya," tulis Tony melalui akun twitternya @tonyfernandes, sesaat setelah upaya pencarian dan penyelamatan dimulai.
Tony yang langsung bergegas ke Surabaya, tempat sebagian besar penumpangnya berasal, menegaskan, fokusnya kini adalah keselamatan para penumpang dan awak pesawatnya.
"Kami berharap pada upaya pencarian dan penyelamatan dan berterimakasih kepada pemerintah Indonesia, Singapura dan Malaysia," tulisnya merujuk upaya pencarian dan penyelamatan di sepanjang Laut Jawa.
Pesan Tony ini disampaikan kepada keluarga penumpang, para awak Air Asia dan kepada publik yang menurutnya telah banyak membantu memberi dukungan dan simpati terhadap hilangnya pesawat Air Asia ini.
"Saya, sebagai pemimpin perusahaan akan berada di sana (Surabaya) pada saat sulit ini. Kita akan melalui cobaan yang mengerikan ini bersama-sama," imbuhnya pria bernama asli Tan Sri Anthony Francis Fernandes ini.
"Prioritas kami adalah mencari keluarga dekat awak pesawat dan para penumpang. Kami akan melakukan apapun yang mampu kami lakukan. Kami akan terus menginformasikan setiap perkembangan yang terjadi kepada pihak keluarga", ujar Tony.
Tony menyadari, hilangnya pesawat ini memberikan pukulan berat bagi seluruh karyawan Air Asia, terutama karyawan Air Asia yang berada di Indonesia. Untuk itu, Tony meneguhkan mereka dan berpesan agar tetap kuat dan memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan.
"Tetap kuat, teruslah menjadi yang terbaik, dan berdoa sungguh-sungguh. Terus berikan yang terbaik untuk para penumpang. Sampai jumpa..", tulis pemilik jaringan bisnis Tune grup ini.
Tony pun menyatakan tersentuh oleh dukungan masif , terutama yang datang dari maskapai penerbangan lain. Tony pun menegaskan bahwa hilangnya pesawat Air Asia ini adalah mimpi terburuknya. Namun pria berdarah Inggris-Melayu ini menegaskan, ia tak akan berhenti.
"Saya tersentuh oleh banyaknya dukungan yang ditunjukkan, terutama dari teman-teman saya dari maskapai-maskapai penerbangan. Ini adalah mimpi terburuk saya. Tapi tak ada kata berhenti," imbuh Tony.
Akun resmi Air Asia pun memberikan pembaruan informasi secara teratur melalui twitter dan facebook. Air Asia juga menganti warna logo mereka di media sosial, dari warna merah, menjadi abu-abu.
Meski berasal dari negara yang sama, sikap yang ditunjukkan Air Asia ini sangat bertolak belakang dengan sikap pemerintah Malaysia terkait hilangnya pesawat MH 370 awal tahun ini. Malaysia Airlines dikritik oleh keluarga penumpang karena mereka hanya memberikan sedikit informasi dan informasi itu pun sering salah.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko, menyatakan maskapai Air Asia siap untuk mengurusi seluruh keperluan keluarga penumpang QZ8501, yang sebagian kini sudah berkumpul di Surabaya, Jawa Timur.
“Mulai dari akomodasi dan transportasi, hingga dukungan agar mampu keluar dari kondisi krisis,” ujar Sunu dalam jumpa pers di Bandar Udara Juanda Surabaya, Minggu malam, 28 Desember 2014.
Selain itu, Air Asia juga sudah menghubungi seluruh keluarga penumpang yang tercatat dalam manifes penerbangan QZ8501 dan membuka jalur komunikasi bagi keluarga penumpang dan awak pesawat QZ8501. (fs)
0 Response to "Berikan Pernyataan di Twitter, CEO Air Asia Banjir Simpati"
Post a Comment