Kenapa Rupiah Selalu Goyah, Padahal Pondasinya Kuat Dibanding Singapore



Nilai Rupiah melemah terhadap mata uang asing. Apa hanya karena nilai mata uang asing yang menguat?? Ah, tentu saja iya. Kalau sana menguat, otomatis sini (secara relatif) melemah. Itu memang hukum dasar matematika dan semiotika bahasa.

Kalau hanya berdasar pada pemahaman dangkal di atas, yaaaa.... jadi jongos terus Rupiah. Hanya akan terombang-ambing berpijak pada sistem valuta dunia. Padahal, Rupiah itu punya pondasi kuat. Ibarat di tengah samudra luas berbadai gelombang, Rupiah itu ditopang "pondasi" kuat yang nancap di lempeng bumi di dasar samudera.

Rupiah itu berpondasi lahan subur Indonesia, jumlah penduduk 250 juta, perut bumi kaya bahan mineral, air bersih yang turun bermilyar-milyar ton dari langit secara tetap, hasil hutan yang melimpah, potensi tenaga listrik panas bumi yang melimpah ruah, bahan baku industri yang nyaris lengkap di dalam negeri, dan... dan...dan banyak sekali lainnya. Itu semua adalah pilar Rupiah di dasar samudera. Semestinya, sebergelora apa pun permukaan samudra, Rupiah itu tidak goyah.

Tengok pulau kecil bernama Singapore. Apa sih pondasi yang menopang mata uangnya? Ya ampunn.... Semata-mata hanya "trust". Hanya bermodal "keyakinan" belaka bahwa Singapore Dollar adalah "uang". Itu tok. Nggak ada kekayaan alamnya. Bahkan air bersihnya pun pake ambil dari laut. Timbunan reklamasi pantainya pake ambil dari Indonesia.

Eh, saya belum nyinggung cadangan emas, lho, yang menjadi devisa utama penjamin mata uang sebuah negara. Emas, punyakah kita? Ya a ampunnn, tiap hari ber-troy troy ounce ditarik keluar dari perut bumi Indonesia.

Lalu, kenapa Rupiah selalu goyah???

(Canny Watae)

0 Response to "Kenapa Rupiah Selalu Goyah, Padahal Pondasinya Kuat Dibanding Singapore"

Post a Comment