KRI Sutedi Sena Putra 378 mengindera objek bawah air di Teluk Kumai untuk mencari QZ8501 - Foto : Joko S. (ANT) |
Tim penyidik multinasional yang dilengkapi dengan perangkat deteksi akustik bawah air tiba di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Kamis 1 Januari 2015 malam untuk membantu mencari kotak hitam, atau blackbox pesawat AirAsia QZ8501.
Rencananya, tim penyidik multinasional yang terdiri dari penyidik asal Perancis, Singapura, dan Indonesia akan tiba di lokasi operasi pencarian yang berpusat di di Laut Jawa bagian utara, dekat Selat Karimata pada Jumat, 2 Januari 2015.
Badan investigasi kecelakaan Perancis, atau BEA mengatakan kapal tim penyidik dilengkapi dengan perangkat deteksi akustik bawah air, berupa dua hydrophone.
Seperti dilaporkan Reuters pada Jumat, 2 Januari 2015, gambar sonar menunjukkan tubuh pesawat yang terlihat di bawah permukaan air laut. Namun, laporan tersebut belum dikonfirmasi oleh pejabat yang berwenang.
Pengamat menilai, cuaca buruk menyebabkan pencarian black box sulit dilakukan. Keadaan ini mengingatkan akan proses pencarian pesawat Air France yang jatuh ke perairan Atlantik pada 2009 lalu, maupun pencarian pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang Maret 2014.
Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini telah menghambat proses pencarian, sehingga para penyelam dari Badan SAR Nasional (Basarnas) tidak dapat menyelam untuk mencari bangkai pesawat tipe Airbus A320-200. tipe pesawat dari penerbangan AirAsia QZ8501.
Namun, mengingat AirAsia QZ8501 jatuh di laut dangkal, penyidik ahli mengatakan pencarianblack box seharusnya tidak begitu sulit dilakukan, dengan kisaran pencarian mencapai hingga 2.000 sampai 3.000 meter dari lokasi pencarian.
Marsekal Muda TNI (Purn.) Tatang Kurniadi, kepala Komite Nasional untuk Keselamatan Transportasi (KNKT), mengatakan tim pencari akan mendasarkan pencarian pada lima ping locator, yaitu dua dari Indonesia, dua dari Singapura dan satu dari Inggris.
Anehnya, berbanding terbalik dengan upaya internasional membantu pemerintah Indonesia dalam proses evakuasi pesawat, jenazah penumpang dan kini upaya pencarian blackbox, Kementerian Perhubungan yang dipimpin Ignasius Jonan, malah sibuk mencari-cari kesalahan AirAsia.
Lewat berbagai jurus, Jonan, mantan direktur PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), yang sempat dielu-elukan karena kerap tidur di gerbong kereta api ini, mencoba menghantam AirAsia. Diawali dengan tudingan AirAsia mengizinkan pilot pengguna morphin menerbangkan pesawat, pilot tak mengambil data cuaca dan lakukan briefing sebelum terbang, hingga yang terakhir AirAsia dituding melanggar izin terbang dan oleh karenanya harus dibekukan izin rutenya untuk sementara waktu.
Melihat aksi Jonan yang terus berupaya mencari kambing hitam, beragam pendapat muncul dari netizen hari ini, Sabtu, 3 Januari 2015.
Pakar maritim Dr. Y. Paonganan, yang biasa disapa Ongen menilai, upaya pembekuan izin rute ini tak lebih dari upaya untuk menutupi kesalahan.
Sementara @amir_islm menuliskan, "Kalau sudah terjadi musibah..baru cari kambing hitamnya".
Tanggapan lain datang dari @rizkyqiqi6 "marah nggak ada gunanya apa lagi cari kmbng hitam, toh masyarakat butuh penerbangan murah.."
@hasanrbg: "Padahal yg harus dicari adlh kotak hitam, kemenhub justru sibuk mencari kambing hitam".
@kiswantob: "Entar rutenya diganti pake Lion punya timsesnya"
@saripuspitaayu: "@skalanews: "Kemenhub Baru Tahu AirAsia Langgar Izin Terbang | maksudnya kerja dibelakang meja tunggu laporan???"
@YouDee73: "koq kemenhub bisanya cm nuduh ya..".
Dalam salah satu kicaunya, @ulil, juga mempertanyakan keberadaan oknum yang mungkin 'bermain' pada kasus ini.
Jurus ngeles Jonan dan tembakannya ke arah AirAsia yang terus meleset apalagi kini dengan gaya arogan membekukan izin rute penerbangan AirAsia, meski hanya sementara, membuat publik muak dan menilai negatif kinerjanya.
Akan lebih baik jika Jonan menanti rampungnya proses evakuasi, menemukan blackbox dan menanti hasil resmi KNKT mengenai penyebab musibah ini, baru mengambil langkah-langkah kebijakan kepada pihak AirAsia. (fs)
0 Response to "Yang Perlu Dicari Kotak Hitam, Jonan Malah Cari Kambing Hitam"
Post a Comment