Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan kasus pelanggaran HAM masa lalu tak perlu dibuka. Sumarsih, ibunda dari salah satu korban Semanggi I Benardinus Realino Norma Irawan, pun kecewa. Dia berpendapat Jokowi salah memilih anggota kabinetnya.
"Pak Jokowi salah pilih anggota kabinetnya. Mestinya Menkopolhukam tidak menyampaikan yang seperti itu," ujar Sumarsih saat konferensi pers di KontraS, Kamis 4 Desember 2014.
Sumarsih juga menyatakan tidak hanya menyikapi pernyataan Menkopolhukam tetapi juga Sekretaris Kabinet dan Jaksa Agung terkait penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu. Saat itu dia membaca bahwa Sekretaris Kabinet bilang penyelesaian kasus pelanggaran HAM bukan fokus utama. Padahal menurutnya hal itu tercantum pada visi misi Jokowi dan JK ketika masa kampanye dulu.
Dia berharap supaya niat baik Jokowi tidak dihambat oleh para menteri di kabinetnya. Sumarsih juga menuntut adanya koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait tentang kasus ini.
"Jangan sampai kemudian korban dipermainkan melalui undang-undang yang ada. Kemudian pak Jokowi jangan sampai niat baiknya dihambat oleh para menteri di kabinetnya. Kalau memang benar kabinet kerja, mestinya segera mengadakan pertemuan atau koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait," tutupnya. (merdeka)
0 Response to "Lagi, Seorang Ibu Korban Pelanggaran HAM Kecewa Kepada Jokowi"
Post a Comment