Acara Munas Tandingan Golkar Sepi Peserta dan Sepi Atribut

Foto: Merdeka.com 

Layaknya perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) yang akbar dan dihadiri seluruh Indonesia, harusnya berlangsung ramai dan meriah. Namun itu tidak ditemukan di Munas tandingan Partai Golkar, yang digelar Agung Laksono cs, di hotel Mercure Ancol Jakarta Utara.

Munas tandingan ini memang terkesan mendadak. Seharusnya, sesuai keputusan, munas ini diselenggarakan pada Januari 2015. Tapi, hanya butuh waktu 1-2 hari saja, tiba-tiba munas digelar Sabtu 6 Desember kemarin, atau beberapa hari pasca Munas Bali.

Acara sejak Minggu 7 Desember 2014 pagi tadi, suasana munas yang digelar tim penyelamat partai berlambang pohon beringin ini, sangat sepi.

Tak ada keramaian baik dari peserta, maupun peninjau dan pengembira yang biasanya turut meramaikan acara.

Bukan hanya itu, pada Munas ini juga sepertinya minim tokoh-tokoh Golkar yang hadir, yang terlihat diantaranya Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Yoris Raweyai, Ace Hasan Syadzily.

Di dalam ruang sidang yang dipimpin Leo Nababan ini, suasan juga terlihat tidak seperti munas. Banyak bangku kosong lantaran jumlah peserta yang memang minim.

Di samping itu, sisi keamanan juga tampak begitu lenggang. Tidak ada pengamanan secara ketat.

Memang, ada aparat kepolisian yang sudah berjaga-jaga di sekitar hotel Mercure. Namun, tak ada aparat yang berjaga di dalam hotel. Munas kali ini juga tidak terlihat organisasi sayap atau organisasi yang membentuk Partai Golkar, seperti AMPG, SOKSI dan yang lainnya. Padahal, setiap penyelenggaraan Golkar baik munas atau rakernas, ormas partai ini biasanya terlihat turut meramaikan.

Di luar arena, atribut partai terlihat terpasang di sepanjang jalan depan mall Mangga Dua, atau beberapa meter dari Ancol. Tetapi, memasuki Ancol, tidak ada lagi atribut. Baru terlihat lagi, setelah berada di depan hotel Mercure, itupun hanya spandukg-spanduk yang bisa dihitung dengan jari.

Kini, para peserta munas sedang melangsungkan agenda rapat komisi yang dibagi menjadi tiga, yakni Komisi A membahas AD/ART, Komisi B membahas program-program dan Komisi C membahas soal sikap partai kedepan. [inilah]

Tweet