Sinergi Dakwah & Amar Ma'ruh Nahi Munkar
Dalam sebuah meme yang diposting seorang teman, tampak gambar Mbah Mus (KH. Musthafa Bisri) disertai tulisan: “Dakwah itu mengajak, bukan menyuruh dan melarang.”
Saya pun koment: “Iya. Kalau mengajak dan melarang itu namanya amar ma'ruf dan nahi munkar.”
Habib Rizieq Shihab dalam banyak kesempatan menjelaskan, memang beda antara dakwah dan amar ma'ruf nahi munkar. Kepada para habaib dan kyai, beliau Habib Rizieq sering berujar, “Silakan Antum terus berdakwah. Dan biarkan kami yang melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar.”
Habib Rizieq memberikan perumpamaan, orang yang berdakwah itu ibarat orang yang menanam padi. Sedang yang ber-amar ma'ruf dan nahi munkar adalah orang yang bertugas mengusir hama yang selalu datang merusak padi yang mulai tumbuh.
“Jadi, mari kita bersinergi. Kalau Antum tidak mau mendukung kami, minimal biarkan kami terus bekerja menjaga padi tetap tumbuh menguning tanpa gangguan hama.”
Maka, bagi saya pribadi, silakan lanjutkan mereka yang berdakwah. Berdakwah di mana saja; di masjid, di pengajian, di fesbuk, di jalanan, di diskotik atau bahkan di gereja dan kuil. Berdakwah kepada siapa saja; kepada sesama muslim, orang syiah, orang kristen atau bahkan kepada orang ateis sekalipun.
Yang memang berani melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar pun usah diganggu. Mari kita beramal dengan kapasitas dan kadar kemampuan kita masing-masing. Karena mangga baru utuh disebut pohon mangga jika ada akarnya, batangnya, ranting, daun dan buahnya.
Maka, silakan memilih menjadi akar, batang, tangkai, ranting atau pun buah.
Lawang, 7/4/15
Menjelang matahari membaringkan diri di ufuk barat.
(Abrar Rifai)
0 Response to "Sinergi Dakwah & Amar Ma'ruh Nahi Munkar"
Post a Comment