Mengapa Media Besar Tak Muat Kasus Narkoba Kader PDI P?

Ekstaksi - Foto : Net 
Komitmen Jokowi untuk memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya dan tak memberikan pengampunan kepada para terpidana narkoba, patut dibanggakan.

Empat hari lalu, Sekretaris DPC PDI P Lamongan ditangkap dalam sebuah pesta narkoba. Ternyata, ia tak hanya sekedar pengguna, namun juga seorang pengedar narkoba. Berita ini tak banyak dimuat media besar.

Sore ini, Zulfiani Lubis, yang akrab disapa Uni Lubis, seorang jurnalis senior, kembali mempertanyakan mengenai peran media, dan proses peradilan narkoba. Melalui akun twitternya @unilubis, Uni menuliskan, bahwa ada penyitaan 400.000 butir pil ekstaksi yang luput dari perhatian media.

"Tgl 15 Maret 2013 BNN sita 400.000 butir ekstasi di RM Sederhana Raden Saleh, Menteng. Kog nggak ada berita proses hukumnya?" - @unilubis

Uni kemudian menambahkan, bahwa tak ada satu pun media yang menurunkan soal penyitaan ratusan ribu pil ekstaksi ini.

"Kayak hilang ditelan bumi. Ada berita penyitaan, gak ada soal sidang dan vonis. Konon dilakukan sidang sore hari? Media gak meliput?", tanya Uni lagi.

Uni juga mempertanyakan kasus peredaran 400.000 butir pil ekstaksi dengan tersangka Colbert Mangara Tua, seorang ex ketua DPC PDI P Blora.

"Nemu berita vonis 400.000 ekstasi dg tsk Colbert Mangara Tua, ex ketua DPC PDIP Blora di infoblora.com . 8 th 6 bln. Ringan".

Sebagai insan pers, tentu Uni menyoroti, mengapa berita sebesar itu tak dimuat oleh pers. Ada apa?

"Di media mainstream nggak ada lho beritanya. Hebat," tulis Uni.

Tak lama kemudian, Uni memberi sedikit petunjuk.

"Terpidana narkoba nih sakti2. Duitnya gak berseri. Sebagian dakwaan nggak termasuk UU Money Laundering sih. Di dlm penjara ttp tajir," imbuhnya.

Uni benar. Terpidana narkoba memang tajir alias kaya. Mereka pun sangat berkuasa. Jangankan menutup mulut media besar, memproduksi ekstaksi di dalam penjara saja, mereka sanggup!

Lalu bagaimana dengan keseriusan pemerintah Jokowi untuk mengatasi ini semua? Mengapa kasus narkoba yang melibatkan petinggi PDI P, justru disikapi media mainstream dengan sikap acuh tak acuh? Jangan-jangan, karena media mainstream tak meliput dan menurunkan berita mengenai penangkapan pengedar narkotika, Jokowi jadi bisa memiliki alasan untuk tidak bersikap tegas kepada kader PDI P yang terlibat.(fs)

0 Response to "Mengapa Media Besar Tak Muat Kasus Narkoba Kader PDI P?"

Post a Comment