Tulisan (diary) anak kader yang meninggal saat puasa daud & menuntut ilmu



Seorang ikhwah yg anak perempuannya meninggal umur 15 thn lebih pada tgl 23 februari 2015 sekitar 15 menit sebelum magrib di ponpes Imam Ahmad bin Hambal SEMARANG Dlm keadaan menuntut ilmu dan puasa daud.

Bismillah, beberapa tulisan di BUKU CATATAN (Diary) Anakda "Aisyah" Rahimahalloh yg mungkin bisa jadi nasehat dan pelajaran bagi kita para org tua & kpd anak2 kita, agar kita semua senantiasa ikhlash dan bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu agar kita dpt meraih Ilmu yg Nafi', semoga Alloh menolong kita utk meraih kemenangan ketika akan meninggalkan dunia yg fana ini dlm keadaan Husnul Khotimah & meraih kebahagian yg hakiki, masuk Syurga...آمين

Dia ananda Aisyah menulis begini:

1. Abi... Jika angin berhembus membawa cerita, bumi yg bergetar tanda bencana, awan berkabut hitam tanda bahaya... Maka, ketika aku terdiam di dekat pintu, tanpa berfikir waktu menanti kepulanganmu adalah tanda bahwa aku sangat sayang kepadamu. Aku sayang kepadamu Abi bukan krn engkau pemilik harta yg melimpah, rumah yg sangat mahal lagi megah, kedudukan yg tinggi ... Aku menyayangi Abi krn ALLOH...Aku hanya memiliki seorang Abi...Dan aku tdk ingin kehilangan yg sangat berharga dan satu-satunya di dunia dan di akhirat... Yang aku harapkan dpt mengecup keningku dgn kasih sayangmu...

2. Ummi, sungguh bahagianya diriku mempunyai seorg ummi sepertimu. Engkau yg tdk pernah mengajariku berbohong & tdk pernah mengajariku perbuatan tercela . Engkau yg selalu berdo'a untukku, semga aku menjadi anak yg sholihah, menjadi seorg anak yg taat kpd perintah Alloh dan Rosul Nya.
Ummi izinkan aku dan anak-anak ummi yg lain membuka pintu syurga dengan senyum keridhoanmu & mengunci pintu neraka rapat-rapat dgn maaf, do'a & kasih sayangmu .
Dan semoga Alloh mengumpulkan kita di syurgaNya yg penuh dengan kenikmatan dan keridhoanNya..

3. Ummi...Izinkan aku menangis jika air matamu terjatuh krn kedurhakaanku. Kedua tanganmu memelukku krn kerinduanmu padaku, bibir dan lisan mu yg kau basahi dgn dzikir dan doa demi mengharapkan kesholihan agama akhlaqku.

4. Ummi sayang, dengarlah sesungguhnya buah hatimu ini tdk pernah berharap ketika ia besar nanti, ia menjadi seorang sarjana yg berbangga diri krn telah tercapai cita citanya. Karena sesunggunya cita citanya yg paling tinggi adalah bisa melihat senyum indahmu ketika berada disisimu & didekapan dadamu & ketika air mata terjatuh krn rindu akan cinta & kasih sayangmu...

5. Ummi... Ketika detak jantungku mulai berdetak kencang dan terasa akan berhenti, saraf dlm tubuhku mulai merasakan sakit yg tdk akan terobati. Denyut nafas dlm jiwaku mulai terasa berhenti maka, hanya kalimat maaf yg msh terlantum lembut dari lubuk hati kecilku ini. Untuk mu seorang ummi penuh kasih dan cinta yg telah memberikanku kecupan di pipi...

6. "Dahi ini tak mampu terangkat, Lutut ini tak mampu lagi menumpu, Mata ini tak mampu lagi membendung. Rabb aku Rindu. Aku ingin Pulang. Pulang ke rumah-Mu (Al Jannah)". "Aku cinta keluargaku, Semoga aku bisa ketemu keluargaku lagi di Surga".



0 Response to "Tulisan (diary) anak kader yang meninggal saat puasa daud & menuntut ilmu"

Post a Comment