Prabowo: Pemerintah Merusak Tatanan Demokrasi


Beberapa jam setelah Menkumham Yasonna H Laoly mengeluarkan surat pengakuan kepengurusan kubu Agung Laksono, Koalisi Merah Putih (KMP) merapatkan barisan. Solidaritas KMP menyatu saat Golkar pimpinan Aburizal Bakrie dipermainkan.

"Kami menyesalkan tindakan pemerintah. Kalau munas asal-asalan yang diakui ini akan merusak tatanan kehidupan demokrasi yang kita bangun bersama. Bagi saya pengurus partai Golkar yang sah adalah pimpinan Aburizal Bakrie," ujar Prabowo Subianto di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2015.

Secara implisit, Prabowo hendak menyampaikan bahwa munas Golkar di Ancol itu dilakukan secara asal-asalan. Sedang munas Golkar yang diselenggarakan di Bali diikuti secara sah oleh pengurus DPD serta unsur lain pemegang suara yang sah dalam partai Golkar.

Tak hanya Prabowo dan Gerindra, PKS juga menyatakan solidaritasnya. Kemarin, Kamis, 12 Maret 2015, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menemui Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin.

Saat ini KMP menggelar konperensi pers. Laoly dinilai telah menebarkan kebencian terhadap partai KMP. Jika dibiarkan bukan hanya mengganggu demokrasi namun juga mengancam Jokowi.

Memang bukan hanya kepada Golkar, Laoly sebelumnya telah merobek PPP. Meski akhirnya PTUN membatalkan keputusan Menkumham Laoly, menurut Dimyati Natakusumah (Sekjen DPP PPP) tindakannya telah melampaui batas dan hanya membuat gaduh kehidupan politik di tanah air.

Solidaritas KMP tentu tidak bisa dianggap enteng. Pasalnya koalisi ini menguasai kursi parlemen. Daya tawar ini tentu menjadi peluru bagi KMP melesakan serangan jika merasa terganggu. Sekalipun tak menguasai barisan di pemerintahan, kekuatan KMP akan mampu mengguncang pemerintah. 

0 Response to "Prabowo: Pemerintah Merusak Tatanan Demokrasi"

Post a Comment