Kalau 1 US$ = Rp15.000

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah hingga level Rp15.000 per dolar AS akan menghantam permodalan lima bank. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis mengatakan penyataan tersebut berdasarkan hasil stress test OJK terhadap perbankan di Indonesia.

"Depresiasi rupiah terhadap dolar AS jika sampai Rp15.000 per dolar AS akan menghantam permodalan satu hingga lima bank nasional," ujar Irwan di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2015.

Irwan menuturkan terkait hasil stress-test tersebut, OJK sudah memanggil manajemen bank yang kinerjanya berpotensi terganggu oleh pelemahan rupiah.

"Kalau rupiahnya Rp14.000 per dolar AS, bank-bank di sini masih oke," jelas dia.

Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan hingga akhir Januari 2015 tercatat sebesar 21,01 persen, naik dibandingkan Desember 2014 yang mencapai 19,57 persen. Menurut dia, peningkatan tersebut disebabkan oleh membesarnya jumlah laba yang ditahan oleh bank. Rasio tersebut juga dinilai masih jauh lebih tinggi dari batas normal yang sebesar 14 persen.

Irwan menambahkan saat depresiasi rupiah menembus Rp15.000 per dolar AS, maka kondisi tersebut akan mengganggu stabilitas makro ekonomi. Variabel pertumbuhan ekonomi dinilai akan mengalami penurunan, mengikuti pelemahan rupiah. Selain itu, lanjut dia, pelemahan rupiah juga akan mendorong peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL) dan sebagian besar indikator ekonomi makro.

"Kami berharap rupiah tidak tertekan lebih jauh lagi," papar dia.

Berdasarkan data kurs JISDOR Bank Indonesia pada Kamis, nilai tukar rupiah kembali melemah menjadi Rp13.176 per dolar AS, dibandingkan hari sebelumnya Rp13.164 per dolar AS.

0 Response to "Kalau 1 US$ = Rp15.000"

Post a Comment